Kabar Ngetren/Jakarta – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., menegaskan bahwa pembentukan Batalyon Infanteri Penyangga Daerah Rawan (PDR) tidak hanya bertujuan untuk mengatasi potensi kerawanan keamanan, tetapi juga untuk mempercepat pembangunan di wilayah tersebut. Batalyon PDR diharapkan berperan aktif dalam bidang pertanian, peternakan, serta mendukung kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Pernyataan tersebut disampaikan Kasad usai menghadiri Upacara Peresmian lima Batalyon Infanteri Penyangga Daerah Rawan yang dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di Lapangan Silang Monas, Jakarta, pada Rabu (2/10).
“PDR dibentuk bukan hanya untuk menangani kerawanan, tetapi juga untuk membantu masyarakat melalui kompi produksi yang berfokus pada sektor pertanian dan peternakan. Ini adalah ide brilian dari Menteri Pertahanan untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah rawan,” ujar Kasad.
Kasad juga menekankan bahwa setiap batalyon PDR akan dilengkapi dengan peralatan pertanian, guna meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung pembangunan di wilayah tertinggal. Lima batalyon yang baru diresmikan akan ditempatkan di Papua dan Papua Barat, yakni Yonif 801/Nduka Adyatama Yuddha di Keerom, Yonif 802/Wimani Mambe Jaya di Sarmi, Yonif 803/Ksatria Yuddha Kentsuwri di Boven Digoel, Yonif 804/Dharma Bhakti Asasta Yudha di Merauke, dan Yonif 805/Ksatria Satya Waninggap di Sorong, Papua Barat Daya.
Tidak hanya terbatas di Papua, Kasad juga mengungkapkan bahwa batalyon serupa akan dibentuk di wilayah-wilayah lain yang membutuhkan dukungan keamanan dan percepatan pembangunan.
Dengan peran khusus dalam menangani kerawanan dan mendukung pembangunan, Batalyon PDR diharapkan berfungsi sebagai penggerak ketahanan pangan dan stabilitas keamanan di wilayah-wilayah rawan. Melalui kolaborasi dengan masyarakat, PDR akan fokus pada pembangunan masyarakat dan memastikan keamanan di daerah tersebut.
Selain acara peresmian, juga dilaksanakan penyerahan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI kepada Mabes TNI. Penyerahan tersebut dilakukan oleh Wakil Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) Herindra dan diterima secara simbolis oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.
Alpalhankam yang diserahkan termasuk Panser Pandur, Tank Harimau, Panser Anoa, kendaraan taktis Maung, truk angkut pasukan, serta sepeda motor listrik. Sebanyak 769 unit alat pertahanan diserahkan untuk mendukung operasional TNI di berbagai wilayah.
Dengan kehadiran Batalyon Penyangga Daerah Rawan ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan peningkatan keamanan serta mendapatkan manfaat dari pembangunan yang dipercepat oleh TNI di wilayah mereka.