Kabar Ngetren/Surakarta – Babinsa Kelurahan Serengan Koramil 03/Serengan Kodim 0735 Surakarta, Serka Aris Setyo Utomo, menghadiri sosialisasi program GARPU PERAK (Gerakan Pria Peduli Perempuan dan Anak) yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB). Kegiatan ini berlangsung di Aula Kelurahan Serengan, Kota Surakarta, pada Selasa pagi, (8/10).
Dalam acara tersebut, Tri Handayani dari DP3AKB Kota Surakarta menekankan pentingnya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Menurutnya, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sering terjadi akibat masalah ekonomi yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, program GARPU PERAK hadir sebagai solusi yang melibatkan peran aktif pria dalam upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak.
“Program ini luar biasa karena melibatkan kaum pria melalui Forum GARPU PERAK yang juga berkolaborasi dengan Forum LPMK Kelurahan. Dengan adanya kolaborasi ini, para bapak dapat bertindak cepat jika terjadi kekerasan dan penanganannya bisa dilakukan secara komprehensif,” ujar Tri Handayani.
Program GARPU PERAK menjadi salah satu inovasi pemerintah untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Babinsa dan LPMK, diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak-anak di Kota Surakarta.
Menurut Serka Aris Setyo Utomo, keterlibatannya dalam program ini bukan hanya sebagai Babinsa, namun juga sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk mendukung upaya pencegahan kekerasan di masyarakat.
“Kami di jajaran Babinsa akan terus berupaya mendukung segala bentuk program yang bertujuan melindungi masyarakat, terutama kaum perempuan dan anak-anak,” kata Serka Aris.
Tri Handayani juga menyampaikan bahwa kekerasan dalam rumah tangga sering kali dipicu oleh permasalahan ekonomi. Di saat situasi ekonomi sulit, tekanan dalam rumah tangga sering memuncak, yang kemudian berujung pada tindakan kekerasan. Oleh karena itu, program GARPU PERAK juga memberikan edukasi mengenai cara menangani tekanan ekonomi agar tidak berdampak pada hubungan keluarga.
“Permasalahan KDRT sering kali berasal dari masalah ekonomi yang menekan. Program ini tidak hanya memberi solusi dalam hal penanganan kekerasan, tetapi juga bagaimana keluarga dapat beradaptasi dengan situasi ekonomi yang ada,” tambah Tri Handayani.
Sosialisasi program GARPU PERAK ini merupakan langkah nyata dalam membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat, khususnya kaum pria, dalam melindungi perempuan dan anak. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kasus kekerasan di Surakarta bisa terus menurun.
Acara ini juga mendapat apresiasi dari peserta lainnya, termasuk dari perwakilan LPMK Kelurahan Serengan yang menilai program ini sebagai upaya efektif dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk bersama-sama menjaga perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan.