Jakarta, 20/11, Kabar Ngetren – Agar publik dapat memahami soal Islamofobia secara komplit diperlukan penjelasan yang komprehensif. Demikian disimpulkan dalam diskusi buku Islamofobia: Pengertian, Konteks dan Media di Jakarta Pusat, Selasa (19/11) pagi kemarin.
Pengamat media Arya Gunawan mengemukakan pentingnya penjelasan yang komprehensif karena masalah ini akan terus muncul ditengah berkecamuknya arus informasi lewat segala saluran di era digital sekarang.
Dia juga menekankan perlunya bahasan yang lebih spesifik dengan konteks Indonesia. “Fenomena global ini harus pula diteropong dalam konteks kita disini”. ujar Arya yang mantan ketua mesjid Yapena, mesjid warga Indonesia di Wina, Austria itu.
Penanggap berikutnya dalam diskusi itu, M.Asruchin, mengedepankan penjelasan dan keteladanan tentang Islam yang otentik dapat berperan menghadapi Islamofobia.
Mantan dubes di Uzbekistan itu mencontohkan betapa banyak warga Eropa dan Amerika kini tertarik dan memeluk Islam.
Prof. Udi Rosady mengajak untuk menganalisa lebih dalam fenomena Islamofobia agar paham segala aspeknya. Terutama untuk mempelajari bagaimana cara yang ampuh untuk menghilangkannya.
Bunyan Saptomo, dalam tanggapannya mengemukakan sejumlah langkah konkrit PBB terhadap masalah Islamofobia. Mantan dubes di Bulgaria yang kini aktif di MUI Pusat itu menyatakan apresiasinya atas terbitnya buku ini.
Sementara itu Hazairin Pohan, mantan dubes di Polandia, meyakini bahwa soal Islamofobia merupakan dan akan tetap menonjol dalam percaturan interaksi global.
Buku setebal 348 halaman yang ditulis oleh Zulkarimein Nasution ini baru saja diterbitkan oleh Perkhidmatan Press, November 2024.
