Kabar Ngetren/Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mendorong implementasi nilai inti BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai dasar moral dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Di tengah ketidakpastian politik global dan situasi internasional yang dinamis, Bima menekankan bahwa core value BerAKHLAK menjadi fondasi yang sangat penting dalam menjalankan organisasi pemerintah dengan integritas tinggi.
“BerAKHLAK ini sangat canggih dan lengkap. Nilai-nilai seperti moralitas, pelayanan publik yang prima, akuntabilitas, kompetensi, loyalitas, adaptivitas, kolaborasi, dan harmoni semuanya sudah ada di sini. Ini adalah landasan moral yang sangat kuat,” ujar Bima Arya dalam acara Internalisasi BerAKHLAK: Menuju Kemendagri BerAKHLAK, yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Kamis, (21/11).
Mewujudkan Visi Presiden melalui BerAKHLAK
Bima menjelaskan, implementasi BerAKHLAK sejalan dengan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan untuk mengatasi korupsi dan memastikan anggaran negara digunakan secara efisien untuk kesejahteraan rakyat. Hal ini juga sejalan dengan tugas Kemendagri yang bekerja untuk rakyat.
Pesan serupa juga disampaikan oleh Presiden dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam pengarahan pada Retret Kabinet Merah Putih di Magelang dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Sentul pada 7 November lalu. Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen, sebuah pencapaian yang hanya terjadi sekali selama era Orde Baru.
Kader BerAKHLAK untuk Indonesia Emas
Bima menekankan pentingnya membentuk kader-kader yang memiliki nilai-nilai BerAKHLAK, khususnya di lingkungan Kemendagri. Integritas dan loyalitas adalah karakter utama yang harus dimiliki oleh setiap pegawai Kemendagri. Ia juga memberi contoh teladan dari Lee Kuan Yew, mantan Perdana Menteri Singapura, yang dikenal dengan integritasnya yang luar biasa dan terus dikenang oleh rakyat Singapura.
“Jika Anda ke Singapura, coba tanya pada sopir taksi tentang Lee Kuan Yew. Mereka akan menjawab dengan kata yang sama, sosok yang memiliki integritas tinggi. The man with integrity,” kata Bima.
Selain integritas, Bima juga menekankan konsistensi dan keberlanjutan dalam pemerintahan. Ia mengingatkan agar pegawai Kemendagri tidak terlalu fokus pada perubahan yang drastis, tetapi lebih kepada keberlanjutan program yang sudah ada, agar pemerintahan berjalan dengan konsisten dan dapat mencapai hasil yang lebih baik ke depannya.
“Keberlanjutan dan konsistensi adalah kunci kesuksesan. Singapura dapat mencapai kesuksesannya karena mereka selalu konsisten dengan visi dan misi mereka, serta menjaga keberlanjutan program-program yang sudah ada,” ujarnya.
Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Hadi Prabowo, menyebutkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan semangat, motivasi, dan bekal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mewujudkan Kemendagri BerAKHLAK. Integritas tidak hanya diajarkan, tetapi yang terpenting adalah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan pemikiran yang jernih dan bijaksana.
Sementara itu, Kepala Biro Kepegawaian Kemendagri, Dian Andy Permana, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari internalisasi BerAKHLAK Kemendagri 2024. Penyusunan kode perilaku BerAKHLAK akan menjadi panduan bagi seluruh ASN di Kemendagri dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk menggelorakan kembali core value ASN BerAKHLAK dan employer branding ‘Bangga Melayani Bangsa’,” pungkasnya.
