Kabar Ngetren/Jakarta – Pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi Liquefied Petroleum Gas (LPG) guna mengurangi ketergantungan pada impor yang hingga kini masih mendominasi kebutuhan dalam negeri. Berdasarkan data terbaru, 78% kebutuhan LPG di Indonesia masih harus dipenuhi melalui impor.
“Kebutuhan kita tahun ini mencapai 8,825 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebagian besar masih berasal dari impor karena keterbatasan produksi LPG dalam negeri,” ujar Anggawira, Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Infrastruktur Migas, dalam program Energy Corner yang disiarkan CNBC Indonesia pada Kamis, (5/12).
Untuk mengurangi ketergantungan impor, Kementerian ESDM telah menyiapkan langkah strategis. Salah satu target utama adalah meningkatkan produksi LPG domestik hingga mencapai 3,5 juta ton pada tahun 2030.
Langkah ini dilakukan dengan melibatkan pihak swasta dalam eksplorasi dan produksi gas yang mengandung Propane (C3) dan Butane (C4). Menurut Anggawira, pemerintah sedang mengkaji model bisnis baru agar menarik bagi investor swasta.
“Potensi pembangunan fasilitas produksi LPG ini harus secara ekonomi menarik bagi swasta. Saat ini, pengelolaan wilayah kerja migas sudah 17% dilakukan oleh pihak swasta, sementara 36% melalui KKKS, dan sisanya oleh Pertamina,” tambahnya.
Pemerintah juga menyadari perlunya menyeimbangkan harga LPG subsidi dan non-subsidi agar lebih kompetitif. Saat ini, harga LPG bersubsidi di Indonesia lebih murah dibandingkan harga LPG non-subsidi.
“Jika swasta memproduksi LPG, ada opsi untuk pemerintah membeli dan menyalurkannya sebagai LPG subsidi, atau bisa langsung dilepas ke pasar,” jelas Anggawira.
Dengan skema ini, pemerintah berharap swasta tidak lagi khawatir soal investasi dan pengembalian modal.
Langkah strategis ini diharapkan dapat menjadikan Indonesia lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan LPG sekaligus mengurangi beban impor. Dengan kolaborasi yang efektif antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, produksi LPG domestik diyakini akan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.