Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsPemerintahanTrending

Wisuda Lansia Tangguh 2024: Kemendukbangga Sukses Wujudkan Lansia Sehat, Mandiri, dan Produktif

46
×

Wisuda Lansia Tangguh 2024: Kemendukbangga Sukses Wujudkan Lansia Sehat, Mandiri, dan Produktif

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Kerja keras dan semangat belajar yang ditunjukkan oleh 2.822 lansia Indonesia akhirnya terbayar. Pada hari ini, Kamis, (19/12), mereka menghadiri acara wisuda di Auditorium Kantor Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, Halim Perdana Kusuma, Jakarta, sebagai bukti nyata dari program Sekolah Lansia yang berhasil memberdayakan mereka.

Acara wisuda tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Kemendukbangga/Kepala BKKBN, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., yang memberikan apresiasi terhadap keberhasilan para lansia yang telah mengikuti program pembelajaran selama satu tahun penuh. Wihaji dalam sambutannya menyatakan, Sekolah Lansia merupakan salah satu inovasi dari program Bina Keluarga Lansia (BKL), yang bertujuan untuk menciptakan lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat.

 

“Sekolah Lansia mengimplementasikan konsep belajar sepanjang hayat atau ‘life-long learning’, yang memfasilitasi lansia untuk terus berkembang dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dimensi fisik, spiritual, emosional, intelektual, sosial kemasyarakatan, lingkungan, dan vokasional,” ujar Wihaji, yang juga mantan Bupati Batang, Jawa Tengah.

Menurut Wihaji, program ini menjadi langkah penting dalam pemberdayaan ageing population atau penduduk lansia Indonesia, yang diperkirakan akan terus meningkat. Data dari BPS menunjukkan, pada tahun 2021, jumlah lansia di Indonesia mencapai 10,82%, dan pada 2023 meningkat menjadi 11,75%, dengan prediksi akan mencapai 20,3% pada tahun 2045.

Baca Juga  TNI Gelar Cyber Strike dan Cyber Awareness Forum: Upaya Kuatkan Pertahanan Siber Nasional

Program ini tidak hanya mencakup pendidikan, tetapi juga mengatasi tantangan yang dihadapi lansia, seperti kesepian dan gangguan kesehatan mental. Kemendukbangga/BKKBN telah merilis policy brief tentang dampak kesepian dan depresi di kalangan lansia, sebagai respons terhadap isu sosial ini.

Menurut studi nasional yang dilakukan oleh BKKBN dan UNFPA pada tahun 2022, sebanyak 73,9% lansia mengalami depresi. Data terbaru dari 2024 menunjukkan prevalensi depresi lansia menurun menjadi 64,4%, yang mencerminkan dampak positif dari program pemberdayaan seperti Sekolah Lansia.

Baca Juga  SMPN 2 Nusawungu Cilacap Gelar Purna Widya Abiwara: Rayakan Kelulusan Siswa Kelas IX

Selain itu, Sekolah Lansia juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk UNFPA Perwakilan Indonesia, konsultan ahli Policy Brief, dan para kader BKL di seluruh pelosok Indonesia. Kerjasama ini diharapkan dapat terus memperkuat dan memperluas program pendidikan serta pemberdayaan bagi lansia di masa depan.

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.