Kabar Ngetren/Purbalingga – Pada peringatan Hari Ibu ke-96, Pemkab Purbalingga memberikan penghargaan kepada sejumlah perempuan luar biasa yang berkontribusi signifikan dalam masyarakat. Penghargaan Gender Champion diberikan kepada Herni Sulasti, Sekda Kabupaten Purbalingga, dan Jiah Palupi Twihantarti, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Purbalingga. Sementara itu, penghargaan kategori Perempuan Pelopor Suara dan Aksi Perempuan (SIAP) diberikan kepada Ida Indrawati (Bidang Kepemimpinan), Astika Nurul Hidayah (Bidang Hukum), Siti Suliyah (Bidang Sosial), Uminarti (Bidang Ekonomi), Fourteena Hannum Senjadewi (Bidang Pendidikan), Setyo Rini (Bidang Kesehatan), dan Raden Roro Hendarti (Bidang Kelestarian Lingkungan).
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), mengungkapkan bahwa peran perempuan sangat vital dalam pembangunan daerah, bangsa, dan negara. Para penerima penghargaan ini dianggap sebagai pelopor kebaikan yang akan membentuk generasi penerus yang luar biasa.
“Pembangunan ini tak terlepas dari peran perempuan. Kami berharap, wanita-wanita hebat ini akan mencetak generasi-generasi unggul untuk pembangunan bangsa, termasuk di Kabupaten Purbalingga,” ujar Bupati Tiwi saat acara Parade Purbalingga Berkebaya 2024 di Pendopo Dipokusumo, Minggu, (22/12).
Sebagai bagian dari perayaan Hari Ibu 2024, Parade Purbalingga Berkebaya 2024 juga digelar untuk melestarikan pakaian tradisional kebaya yang menjadi simbol identitas perempuan Indonesia. Dalam fashion show kebaya ini, Ikatan Wanita Bank Rakyat Indonesia (IWA BRI) Kantor Cabang Purbalingga meraih Juara I, disusul oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) sebagai Juara II dan Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) di posisi Juara III.
Juara Harapan juga diberikan kepada beberapa peserta, yakni IWA Bank Jateng (Harapan I), Ikatan Istri DPRD (Harapan II), dan Sekretariat Daerah (Setda) (Harapan III). Bupati Tiwi menegaskan, event ini telah diselenggarakan sejak 2022 dan menjadi momen penting untuk merayakan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.
“Setiap tahun, kami mengadakan Parade Purbalingga Berkebaya untuk memperkenalkan dan mengapresiasi kebaya sebagai simbol identitas perempuan Indonesia,” tambah Bupati Tiwi.
Selain fashion show, pada acara ini juga digelar lomba olahan pangan non-beras dan non-terigu, yang melibatkan berbagai organisasi perempuan. PD ‘Aisyiyah Purbalingga meraih Juara I dengan olahan es krim dan puding jagung kelor, diikuti KWT Kecamatan Kaligondang yang menempati Juara II dengan klapertart jagung dan wingko jagung. Sementara PD Salimah meraih Juara III.
Juara Harapan untuk kategori olahan pangan diberikan kepada PC Muslimat NU (Harapan I), Persit Kartika Chandra Kirana (Harapan II), dan IWA Bank Jateng (Harapan III).
Bupati Tiwi berharap acara ini dapat menjadi inspirasi bagi perempuan di Purbalingga untuk terus berperan aktif dalam pembangunan dan mendampingi generasi penerus.
“Semoga perempuan-perempuan hebat di Purbalingga terus diberi kekuatan untuk membimbing anak-anaknya menjadi generasi penerus yang unggul, yang dapat memberi kontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa,” tutup Bupati Purbalingga.
