Kabar Ngetren/Jakarta – Menutup tahun 2024, Perhimpunan Anak Transmigrasi Republik Indonesia (PATRI) sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) V di Gedung Makarti, Komplek Kementerian Transmigrasi (Kementrans), Kalibata, Jakarta. Kamis, (19/12). Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus PATRI dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk DPC Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, yang turut memperkenalkan potensi unggulan kawasan transmigrasi mereka.
Di sela-sela Munas, Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, menerima kunjungan dari pengurus PATRI Kabupaten Kayong Utara. Ketua PATRI Kayong Utara, Iwan Dwi Purnomo, menyampaikan berbagai persoalan serta usulan terkait pengembangan kawasan transmigrasi di wilayah mereka.
“Kami sangat senang bisa bertemu langsung dengan Bapak Wakil Menteri. Berbagai masukan yang kami sampaikan mendapat respon positif, terutama terkait pengembangan kawasan transmigrasi sebagai daerah maju dan berkembang,” ujar Iwan.
Selain berdialog, pengurus PATRI Kayong Utara juga memperkenalkan produk unggulan berbasis hasil bumi, yakni kopi liberika dan lempok durian, sebagai wujud keberhasilan pengelolaan kawasan transmigrasi.
Wamen Transmigrasi Viva Yoga mengapresiasi produk kopi liberika dari Kayong Utara. Menurutnya, kopi ini memiliki rasa khas yang berbeda, dengan biji berbentuk lonjong dan ukuran lebih besar. “Produksi kopi ini menunjukkan lahan gambut di kawasan transmigrasi mampu menghasilkan produk unggulan dengan bantuan pengolahan tanah yang tepat, seperti penggunaan dolomit untuk menetralkan keasaman tanah,” jelas Viva Yoga.
Selain kopi, lempok durian juga menjadi perhatian. Produk olahan durian ini dipandang sebagai potensi besar untuk dipasarkan lebih luas, mengingat Kayong Utara merupakan sentra produksi durian yang sudah dikenal dengan ikon tugu durian.
“Produk UMKM ini layak menjadi kebanggaan dan perlu didorong agar lebih berkembang,” tambahnya.
Dalam penutupan Munas V, Viva Yoga menegaskan pentingnya program transmigrasi dalam mendistribusikan penduduk dari wilayah padat ke wilayah yang lebih longgar. Hal ini, menurutnya, tidak hanya membantu pemerataan penduduk, tetapi juga memperkuat akulturasi budaya dan kebhinekaan.
“Transmigrasi menciptakan peluang baru, termasuk pertumbuhan ekonomi di daerah seperti Kalimantan Barat. Dengan hadirnya PATRI dan dukungan Kementrans, program ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan bangsa,” tegasnya.