Kabar Ngetren/Kendal – Di tengah padatnya tugas sebagai anggota Kepolisian, Aiptu Maryono, PS. Kepala Seksi Umum (Kasium) Polsek Pegandon Polres Kendal, membuktikan bahwa pengabdian kepada masyarakat bisa melampaui tugas formal. Setiap malam seusai salat Maghrib hingga Isya, ia meluangkan waktu untuk mengajar anak-anak mengaji di Mushola Ayub bin Ali, RT 06 RW 02, Desa Margomulyo, Pegandon, Kendal. Sabtu, (11/1).
Dengan penuh kesabaran, Aiptu Maryono membimbing puluhan anak membaca Al-Qur’an. Kegiatannya ini menjadi kebanggaan masyarakat setempat, karena tidak hanya memberikan ilmu agama tetapi juga menanamkan kedisiplinan dan nilai-nilai moral kepada para santri.
Kepala Desa Margomulyo, Sujarno, mengapresiasi langkah inspiratif ini.
“Kami sangat bangga dengan Pak Maryono. Selain menjalankan tugas sebagai polisi, beliau juga berperan aktif dalam membangun karakter generasi muda di desa ini,” ujar Sujarno.
Bagi Aiptu Maryono, mengajar mengaji bukan sekadar aktivitas rutin, melainkan panggilan jiwa untuk mengabdi.
“Sebagai polisi, tugas utama saya adalah menjaga keamanan. Namun, saya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk membantu anak-anak memahami agama agar memiliki bekal hidup yang lebih baik,” ungkapnya.
Melalui pengajaran agama, ia berharap anak-anak di Desa Margomulyo tumbuh menjadi generasi yang kuat secara spiritual dan berakhlak mulia.
Kegiatan sosial yang dilakukan Aiptu Maryono menjadi inspirasi bagi masyarakat Desa Margomulyo. Kehadirannya membuktikan bahwa anggota Kepolisian juga mampu berperan dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat. Banyak warga yang mulai termotivasi untuk berkontribusi dalam kegiatan serupa, sehingga hubungan antara polisi dan masyarakat semakin erat.
Aiptu Maryono telah memberikan contoh nyata bagaimana pengabdian seorang polisi tidak hanya terbatas pada menjaga keamanan, tetapi juga mencakup pembangunan karakter generasi muda. Kegiatan mengaji yang ia lakukan membuktikan bahwa nilai-nilai agama dan sosial dapat menjadi bagian dari pengabdian seorang polisi kepada masyarakat.
Dengan langkah sederhana namun penuh makna ini, Aiptu Maryono tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai aparat negara, tetapi juga menjadi teladan bagi siapa saja yang ingin memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Kisah inspiratif Aiptu Maryono menjadi bukti bahwa peran seorang polisi bisa lebih luas dan bermakna. Pengabdian melalui pengajaran agama kepada anak-anak Desa Margomulyo tidak hanya menciptakan generasi muda yang berakhlak, tetapi juga memperkuat hubungan harmonis antara polisi dan masyarakat.
