Kabar Ngetren/Boyolali – Komitmen TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional kembali ditunjukkan melalui kehadiran Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, S.Pd., M.Han dalam kegiatan Video Conference (Vidcon) Gerakan Nasional Ketahanan Pangan (Hanpangan) bersama Presiden RI, Prabowo Subianto, Senin, (7/4), yang berlangsung di Dukuh Lebak, Desa Nepen, Kecamatan Teras, Boyolali.
Kegiatan diawali dengan prosesi panen padi secara simbolis oleh Dandim Boyolali bersama Kepala Dinas Pertanian dan pihak Bulog. Suasana panen dipenuhi semangat kebersamaan dari para petani yang antusias menyambut kehadiran para pejabat dan aparat TNI. Kehadiran ini menjadi suntikan motivasi kuat bagi petani yang selama ini berjuang menjaga produktivitas pangan nasional.
Dalam Vidcon yang terhubung langsung dari titik utama di Majalengka, Presiden Prabowo Subianto berdialog dengan para petani dan pejabat daerah dari 14 provinsi. Hadir mendampingi Presiden, antara lain Menko Perekonomian, Menteri Pertanian, Menteri PUPR, Wakil Menteri Pertanian, hingga Panglima TNI dan Gubernur Jawa Barat.
Presiden mendengarkan langsung aspirasi dan kendala dari sejumlah daerah. Gubernur Aceh Muzakir Manaf menyampaikan pentingnya dukungan untuk irigasi, pupuk, dan alat pertanian modern. Sementara petani di Ngawi mengapresiasi kebijakan harga gabah yang stabil di angka Rp6.500/kg dan kemudahan distribusi pupuk.
“Panen raya ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah bukti nyata sinergi antara pemerintah, TNI, dan petani dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” tegas Presiden Prabowo.
Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo menegaskan bahwa TNI AD melalui Babinsa memiliki peran strategis dalam mendampingi petani dan menyukseskan program Hanpangan. Ia juga menyampaikan bahwa Boyolali menjadi salah satu dari 14 titik strategis yang terlibat dalam Vidcon nasional ini.
“Babinsa harus selalu hadir dalam setiap upaya peningkatan produksi pertanian, dari penyuluhan hingga pelaksanaan panen raya. Ini adalah wujud nyata pengabdian TNI untuk rakyat,” pungkas Dandim.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan masa tanam, tetapi juga momentum untuk mengokohkan sinergi lintas sektor dalam menjaga ketahanan pangan berkelanjutan di Indonesia.