Kabar Ngetren/Temanggung – Ancaman serius terhadap kesehatan ternak kini mengintai para peternak di wilayah Jawa Tengah, termasuk Temanggung. Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Lumpy Skin Disease (LSD), yang juga dikenal dengan sebutan lato-lato.
drh. Esty Dwi Utami, Ketua PDHI Cabang Jateng 3 sekaligus Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, menjelaskan bahwa meski tidak menular ke manusia, LSD sangat berbahaya bagi ternak, terutama sapi dan kerbau.
“Virus ini bisa menyebabkan kematian mendadak pada hewan ternak dan menimbulkan kerugian ekonomi besar bagi peternak,” jelas Esty, Jum’at, (11/4).
LSD disebabkan oleh infeksi LSDV, virus dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus ini menyebar melalui serangga pengisap darah seperti lalat, nyamuk, dan jenis kutu tertentu.
Penularan bisa terjadi secara langsung, melalui kontak dengan darah, air liur, dan susu hewan yang terinfeksi, atau secara tidak langsung, seperti lewat peralatan kandang, jarum suntik, dan lingkungan yang terkontaminasi.
Beberapa gejala umum penyakit lato-lato pada ternak antara lain Demam tinggi (lebih dari 41°C), Keluarnya cairan dari mata dan hidung, Penurunan produksi susu, Munculnya nodul keras berdiameter 2–5 cm di kepala, leher, kaki, hingga ekor, dan Lesi atau luka pada kulit jika tidak ditangani.
“Pada kasus parah, nodul bisa menutupi hampir seluruh tubuh ternak dan berubah menjadi luka terbuka yang berisiko infeksi sekunder,” ujar Esty.
Meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus LSD di Temanggung, kasus telah muncul di Bantul, Yogyakarta. Karena itu, peternak dihimbau untuk tidak membeli ternak dari daerah yang sudah terjangkit, serta menjaga kebersihan kandang dan peralatan ternak.
Esty menekankan pentingnya pelaporan dini. Jika ada gejala mencurigakan pada ternak, peternak diminta segera melapor kepada penyuluh, mantri hewan, atau langsung ke DKPPP setempat.
“Pencegahan lebih murah daripada kerugian akibat kematian ternak. Kami siap mendampingi peternak dalam menjaga kesehatan hewan mereka,” tegasnya.
Yuk! baca artikel menarik lainnya di
Google News
.