BeritaHeadlineNewsPemerintahanTrending

Pemprov Jateng dan Tanoto Foundation Perkuat Kolaborasi, Fokus Pendidikan dan Penurunan Stunting

32
×

Pemprov Jateng dan Tanoto Foundation Perkuat Kolaborasi, Fokus Pendidikan dan Penurunan Stunting

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong transformasi pendidikan dan kesehatan melalui kerja sama dengan mitra strategis. Salah satunya adalah Tanoto Foundation, yang kembali memperkuat komitmen kolaborasi dengan Pemprov Jateng untuk mengakselerasi program-program prioritas.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya sinergi ini dalam mengatasi berbagai tantangan daerah, mulai dari kemiskinan, kualitas pendidikan, hingga masalah stunting.

“Tanoto Foundation ini sudah sejak lama bermitra dengan Jawa Tengah. Mereka telah banyak berkontribusi, khususnya di bidang pendidikan dan fasilitas kesehatan. Sekarang kerja samanya kita kuatkan kembali, agar lebih berdampak di banyak sektor,” ujar Gubernur Luthfi usai bertemu perwakilan Tanoto Foundation di Kantor Gubernur, Senin, (14/4).

Baca Juga  Edukasi Humanis Polwan Satgas Operasi Keselamatan Candi 2025 Semarang

Dalam sektor pendidikan, Gubernur Luthfi menyoroti pentingnya menyiapkan generasi muda yang kompeten dan siap menghadapi dunia kerja. Maka, pengembangan pendidikan vokasi dan peningkatan kapasitas Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi prioritas utama.

“Orientasi pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan investasi dan pasar kerja. Kita siapkan SDM yang unggul dan produktif,” jelasnya.

Senior Advisor Tanoto Foundation, Ari Gudadi, menjelaskan bahwa sejak 2018 pihaknya telah menjalankan Program Pintar (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) di lima kabupaten/kota di Jawa Tengah: Kota Semarang, Kabupaten Tegal, Kendal, Banyumas, dan Cilacap.

Baca Juga  TMMD ke-121 Kodim 0620/Kab Cirebon Resmi Dibuka

Capaian program ini mencakup 174 sekolah mitra, 1.778 kepala sekolah dan guru penerima manfaat, 57.149 siswa terdampak secara langsung, dan 27.059 tenaga pendidik terdampak.

“Fokus kami adalah pengembangan kompetensi guru, kepala sekolah, dan anak usia dini. Tujuannya agar kualitas pembelajaran meningkat secara merata,” kata Ari.

Selain pendidikan, penurunan stunting menjadi agenda besar kolaborasi ini. Berdasarkan data Tanoto Foundation, prevalensi stunting di Jawa Tengah masih 20,7 persen, dengan 14 kabupaten/kota berada di atas rata-rata provinsi.

Sejak 2022, intervensi telah dilakukan di empat wilayah prioritas: Brebes, Kabupaten Tegal, Banyumas, dan Kota Semarang, mencakup 8 kecamatan dan 16 desa/kelurahan.

Baca Juga  Banjir Melanda Kabupaten Bandung

“Kami berharap praktik baik ini bisa direplikasi dan didukung regulasi daerah. Kolaborasi erat dengan pemerintah sangat penting untuk hasil yang signifikan,” tutur Ari.

Gubernur Luthfi menegaskan bahwa kolaborasi seperti ini juga menjadi langkah strategis untuk menurunkan tingkat kemiskinan di Jateng, yang masih berada di angka 9,58 persen. Maka, peran dunia usaha dan organisasi sosial menjadi sangat penting dalam mewujudkan Jawa Tengah yang sejahtera dan sehat.

 

 

Ingin produk, bisnis, atau agenda Anda diliput dan tayang di kabarngetren.com?

Silahkan kontak melalui email: kabarngetrn@gmail.com

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News Google News .