Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

Berita Duka: Wafatnya Nicolaus Kadepa, Pendiri Departemen Pemberdayaan Tujuh Suku di PTFI

138
×

Berita Duka: Wafatnya Nicolaus Kadepa, Pendiri Departemen Pemberdayaan Tujuh Suku di PTFI

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Timika – Pada hari Selasa, (23/7), Timika berduka atas berpulangnya Nicolaus Kadepa, seorang tokoh pejuang hak-hak masyarakat adat Papua dan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI). Nicolaus Kadepa, pendiri sekaligus fasilitator Departemen Pemberdayaan Tujuh Suku dan Papua di PTFI, meninggal dunia setelah mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat tujuh suku pemilik hak ulayat di Papua.

Departemen yang didirikannya bertujuan untuk memproteksi dan memperjuangkan hak-hak karyawan PT Freeport Indonesia yang berasal dari tujuh suku pemilik hak ulayat di Papua. Selama hidupnya, Nicolaus Kadepa dikenal sebagai pelopor utama dalam perjuangan ini, mengangkat harkat dan martabat orang Papua, khususnya tujuh suku yang terdiri dari suku Amungme, Kamoro, Dani, Mee, Moni, Damal, dan Nduga.

Nicolaus Kadepa menghembuskan nafas terakhirnya di Timika, meninggalkan warisan besar berupa dedikasi dan perjuangan tanpa pamrih untuk hak-hak masyarakat adat. Beliau sering diibaratkan sebagai seseorang yang memikul beban salib demi memperjuangkan hak-hak rakyat yang sering ditipu oleh kekuasaan konglomerat dalam pertambangan raksasa PT Freeport Indonesia.

Nicolaus Kadepa adalah seorang tokoh yang gigih melawan kapitalisme yang merugikan masyarakat adat. Keberaniannya melawan para kapitalis dunia tidaklah mudah, namun dengan konsistensi dan komitmen yang kuat, beliau tetap setia pada keputusannya. Inspirasi dan konsep yang dibawanya berhasil melahirkan Departemen Pemberdayaan Tujuh Suku dan Papua di PT Freeport Indonesia.

Beliau berasal dari suku Mee, salah satu suku pemilik hak ulayat wilayah penambangan PTFI di Tembagapura, Papua. Selama hidupnya, ia memperjuangkan harga diri rakyat dan karyawan tujuh suku khususnya, dan Papua umumnya, yang tertindas dalam area kerja PT Freeport. Pembawaannya yang tenang, ramah, ulet, dan gigih dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat, membuatnya dihormati oleh banyak orang.

Baca Juga  Polres Metro Jakbar Berhasil Gagalkan Dua Aksi Tawuran

Jasa besar Nicolaus Kadepa tidak akan mudah dilupakan. Kegigihannya memperjuangkan hak-hak dalam Freeport dari awal hingga akhir hidupnya menjadikannya salah satu tokoh penting dalam lahirnya New Era Agreement di Freeport. Beliau adalah seorang inspirator dan konseptor yang membawa semangat luar biasa dalam melawan sistem kapitalis yang didukung penuh oleh pemerintah dan para kaki tangannya.

Nicolaus Kadepa dikenal sebagai sosok yang selalu bersemangat dan pantang menyerah ketika orang lain kehilangan harapan. Karismanya, kesantunan, dan kebijaksanaannya membuat jasa-jasanya tak cukup dibalas dengan ucapan belasungkawa, bahkan buku biografi sekalipun. Beliau adalah tokoh dari gunung Tembagapura, seorang pejuang dari suku Mee yang teguh pada pendiriannya.

Baca Juga  Polsek Palmerah Tangkap Tiga Pencuri Sepeda Motor di Kalibata dan Cianjur: Begini Modusnya

Kami, generasi penerus, merasa bangga dan berterima kasih atas semua hal baik yang telah diajarkan oleh Nicolaus Kadepa. Kami berjanji untuk menjaga dan melanjutkan perjuangan beliau untuk pemberdayaan tujuh suku dan masyarakat Papua. Jasa besar Nicolaus Kadepa akan terus hidup dalam setiap langkah perjuangan kami.

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.