Kabar Ngetren/Medan – Kodam I/Bukit Barisan bersama seluruh satuan jajarannya di wilayah Provinsi Sumatera Utara menyatakan komitmen penuh untuk mendukung Program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang menjadi salah satu prioritas Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Komitmen ini diungkapkan oleh Pangdam I/BB, Mayjen TNI Mochammad Hasan, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Perluasan Areal Tanam Melalui Pompanisasi dan Pembinaan Penyuluh Pertanian di Provinsi Sumatera Utara, yang digelar di Balai Prajurit Makodam Bukit Barisan pada Senin, (12/8).
“Kodam I/BB siap memberikan komitmen dan dukungannya, karena pada hakikatnya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, khususnya di Provinsi Sumatera Utara. Kami melibatkan seluruh elemen terkait, mulai dari petani, pemerintah daerah, hingga lembaga terkait lainnya,” tegas Pangdam Hasan.
Mayjen Hasan juga menekankan bahwa program pompanisasi dan optimasi lahan rawa yang sedang dijalankan saat ini merupakan solusi yang tepat untuk sektor pertanian, terutama dalam menghadapi tantangan kekeringan yang diakibatkan oleh fenomena El Nino.
“Kami berharap setiap wilayah dapat meningkatkan efisiensi pengairan di pertaniannya dan mampu menjaga agar inflasi di wilayahnya tidak naik,” ujar Mayjen Hasan.
Meskipun diakui masih ada kendala dalam pelaksanaan program ini, Pangdam Hasan yakin bahwa dengan kerjasama yang solid dan tanggung jawab dari semua pihak, permasalahan tersebut dapat diatasi. “Dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dedikasi, dan inovasi yang terus-menerus, saya percaya kita akan mampu mencapai target yang diharapkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, menegaskan pentingnya percepatan pelaksanaan Perluasan Areal Tanam, optimasi lahan rawa, dan pompanisasi sebagai langkah antisipasi terhadap kemarau panjang yang diprediksi terjadi akibat badai El Nino.
“Kita sudah mendapatkan peringatan dari BMKG, sehingga jauh-jauh hari kita lakukan antisipasi dengan mengajak Kodam, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya untuk mendukung program ini,” jelas Wamentan Sudaryono.
Dengan skema ini, Wamentan berharap produktivitas pertanian dapat meningkat.
“Dari yang tidak ditanami menjadi ditanami, dari yang biasanya satu kali menjadi dua kali, dan seterusnya,” ungkapnya.
Sumatera Utara, menurut Sudaryono, merupakan salah satu dari 13 sentra pangan di Indonesia yang menjadi fokus perhatian pemerintah.
“Oleh karena itu, kita memberikan perhatian khusus agar program ini terlaksana dengan baik, tepat waktu, dan tepat sasaran,” katanya.
Wamentan juga memaparkan bahwa Sumatera Utara memiliki target PAT sebesar 97.294 hektare hingga akhir September 2024. Rinciannya, optimasi lahan rawa seluas 30.442 hektare dengan realisasi PAT 4.030 hektare, pompanisasi 49.704 hektare dengan realisasi PAT 47.624 hektare, serta padi Gogo seluas 17.148 hektare dengan realisasi PAT 10.386 hektare.
“Kami harapkan kerja sama semua pihak dalam mewujudkan ketahanan pangan ini, serta untuk menghadapi kemarau panjang beberapa bulan ke depan,” pungkas Wamentan.
Rakor ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Plt Sekjen Kementan RI, Dr. Ir. Ali Jamil, MP, PhD, Pj Gubernur Sumatera Utara yang diwakili oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Rajali, S.Sos., Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Rudy Irmawan, Danrem 022/PT, Kolonel Inf Tagor Rio Pasaribu, Danrem 023/KS, Kolonel Inf Lukman Hakim, para Asisten Kasdam I/BB, serta para Dandim dari jajaran Korem 022/PT dan Korem 023/KS.