Kabar Ngetren/Mempawah – Kabupaten Mempawah bersiap menyambut kunjungan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 20 Maret 2024. Namun, kabar tersebut tidak diterima dengan baik oleh seorang aktivis setempat, Syahrul Ainurrafiq, yang menyatakan penolakannya terhadap kedatangan sang Presiden. Selasa, 19/3.
Syahrul Ainurrafiq dengan tegas menyatakan, “Saya menolak kedatangan Presiden RI di Kabupaten Mempawah jika hanya untuk mengunjungi pasar dan meresmikan jalan daerah provinsi karena tidak memiliki urgensi bagi kepentingan masyarakat dan pemerataan pembangunan daerah Mempawah.”
Aktivis tersebut menegaskan bahwa kunjungan Presiden Jokowi seharusnya difokuskan pada jalan perdesaan yang masih dalam kondisi rusak parah, yang menjadi tulang punggung pembangunan di tingkat tapak. Lebih lanjut, dia menyoroti keberadaan Gunung Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang seharusnya sudah dinonaktifkan namun masih beroperasi, menyebabkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar.
“Saya juga berharap kepada Bapak Presiden untuk membawa kepentingan masyarakat dan mendorong pemerataan pembangunan daerah karena pembangunan di Kabupaten Mempawah belum merata, baik di sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” tambahnya.
Protes ini menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengembangan daerah mereka serta menekankan perlunya responsifnya pemerintah terhadap aspirasi lokal. Diharapkan kunjungan Presiden Jokowi dapat menjadi kesempatan untuk mendengarkan dan merespons langsung kebutuhan dan harapan masyarakat Kabupaten Mempawah. eFHa.