Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

Penemuan Jasad Bocah 3 Tahun di Kali Banjir Kanal Barat: Identitas FRA Terungkap

28
×

Penemuan Jasad Bocah 3 Tahun di Kali Banjir Kanal Barat: Identitas FRA Terungkap

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Jasad bocah laki-laki berinisial FRA (3) ditemukan di bantaran Kali Banjir Kanal Barat, kawasan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta, pada Kamis siang,(21/11). Penemuan ini mengungkapkan fakta memilukan tentang FRA, bocah yang sebelumnya dilaporkan hanyut di Kali Cibinong.

Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Muhammad Aprino Tamara, mengungkapkan bahwa jasad bocah tersebut awalnya dibawa ke pos RW setempat oleh warga.

“Kami menerima laporan terkait penemuan jenazah tersebut dan langsung menuju lokasi bersama tim identifikasi Polres Metro Jakarta Barat serta petugas medis,” ujar Aprino.

Baca Juga  Kapolres Purbalingga Sosialisasi Larangan Penggunaan Knalpot Brong kepada Anggota dan Bhayangkari

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui bahwa korban bukan warga sekitar. Identitas korban akhirnya terungkap melalui keterangan warga dan Babinsa yang mengenali jenazah tersebut. Korban dipastikan adalah FRA, yang dilaporkan hanyut sehari sebelumnya.

“Kami mencocokkan ciri-ciri korban dengan data dari keluarga. Hasilnya, data tersebut sesuai dengan kondisi jenazah,” jelas Aprino.

Berdasarkan keterangan ayah korban, FRA sedang bermain di pinggir Kali Cibinong pada Rabu, (20/11), bersama kakaknya yang berusia lima tahun dan seorang teman. Selain bermain, mereka mencari kepiting di sekitar kali.

Baca Juga  Bamsoet Pastikan Kehadiran Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI 2024

Namun, ketika kakak dan temannya pulang, FRA tidak ikut kembali. Saat ditanya keberadaan FRA, mereka menjawab bahwa bocah tersebut hanyut. Jawaban ini memicu kepanikan dan pencarian oleh warga setempat.

Akhirnya, jenazah FRA ditemukan pada Kamis siang di kawasan Tomang, Jakarta Barat, sejauh 65 kilometer dari lokasi awal ia dilaporkan tenggelam.

Hasil pemeriksaan polisi menunjukkan bahwa peristiwa ini murni kecelakaan.

“Korban meninggal karena tenggelam akibat tidak bisa berenang. Tidak ada unsur tindak pidana,” tegas Aprino.

Baca Juga  Litbang Kompas: Masyarakat Puas Kinerja Polri, Survei Pengawasan Internal Berjalan Apik

Polisi mengimbau masyarakat, terutama para orang tua, untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak saat bermain di sekitar area berbahaya seperti sungai.

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.