Kabar Ngetren/Purbalingga – Polsek Kalimanah merespons laporan warga terkait keberadaan sejumlah anak punk yang dianggap meresahkan di Masjid Al-Muttaqien, Kelurahan Mewek, Kalimanah, Purbalingga, Kamis, (19/12). Dalam tindak lanjutnya, lima anak punk dibawa ke Mapolsek Kalimanah untuk diberikan pembinaan.
Kapolsek Kalimanah, AKP Mubarok, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga tentang aktivitas anak punk yang dianggap mengganggu ketertiban di lingkungan masjid.
“Anak punk ini sering terlihat tidur di serambi masjid dan menggunakan fasilitas kamar mandi untuk keperluan mereka, sehingga mengganggu kenyamanan jemaah dan aktivitas ibadah,” ujar AKP Mubarok.
Setelah menerima laporan, polisi langsung bergerak ke lokasi dan membawa lima anak punk tersebut ke Mapolsek Kalimanah untuk dilakukan pendataan serta pembinaan.
Kelima anak punk yang dibawa ke Mapolsek memiliki identitas sebagai berikut:
LNJ (14), perempuan, warga Kabupaten Wonosobo,
NER (17), perempuan, warga Kabupaten Wonosobo,
UOA (17), laki-laki, warga Kabupaten Wonosobo,
SS (19), laki-laki, warga Kabupaten Purbalingga,
AN (18), laki-laki, warga Kabupaten Banjarnegara.
Setelah dilakukan pembinaan, mereka diperbolehkan pulang dengan harapan tidak mengulangi perbuatannya yang meresahkan warga.
Ketua RT setempat, Dwianto, mengungkapkan bahwa keberadaan anak punk di masjid membuat jemaah merasa tidak nyaman.
“Kami khawatir aktivitas ibadah terganggu, sehingga melaporkan kejadian ini ke Polsek Kalimanah,” ujar Dwianto.
Dwianto juga menyampaikan apresiasi kepada pihak kepolisian atas tindakan cepatnya dalam menangani masalah ini.
“Semoga setelah pembinaan dari polisi, para anak punk tidak kembali ke masjid dan aktivitas ibadah dapat berjalan lancar,” tambahnya.
Kapolsek Kalimanah menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi di wilayah hukum Kecamatan Kalimanah.
“Kami berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat, khususnya di lingkungan tempat ibadah,” tutup AKP Mubarok.
