Kabar Ngetren/Bogor – Perum Perhutani bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaksanakan gerakan menanam pohon di kawasan Maribaya. Acara dihadiri oleh Direktur Pengembangan dan Perencanaan Perum Perhutani Endung Trihartaka beserta jajaran, dan Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko yang diwakili oleh Kepala Divisi Formalitas SKK Migas George Nicholas Marsahala S beserta jajaran. Parung Panjang. Bogor pada Selasa. 27/2/2024.
Acara ini dimulai secara simbolis dengan menanam 100 bibit tanaman buah, yang akan ditanam oleh masing-masing peserta yang hadir.
Dalam sambutannya, Endung Trihartaka mengatakan, bahwa Perum Perhutani senantiasa menjalankan misinya yaitu mengelola sumber daya hutan secara lestari. Misi ini diimplementasikan salah satunya dengan menanam pohon. Selain itu, penanaman ini juga bertujuan untuk mendukung program pemerintah memperluas serapan karbon (carbon sequestration).
“Dengan menanam pohon di Kawasan hutan, kita dapat menyerap karbon, dalam hal ini 1 (satu) pohon rata-rata 6,8 ton per hektar per tahun. Tentunya dengan melaksanakan penanaman yang berkelanjutan kita dapat mendukung program pemerintah dalam menurunkan emisi karbon pada tahun 2030”. Ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, George Nicholas, mengungkapkan, bahwa SKK Migas memiliki komitmen yang nyata dan upaya memulihkan lingkungan dan sekaligus menangkap emisi karbon dari udara melalui penanaman pohon.
“Selain menghasilkan komoditi minyak dan gas, kami tetap mendukung sustainability agar kegiatan usaha hulu migas ini terus berjalan dan memberikan impact yang nyata kepada masyarakat dan lingkungan”. Sebutnya.
Dalam kegiatan tersebut dilakukan penanaman bibit pohon jenis Durian, dan Alpukat pada lahan seluas 10 hektar di hutan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor. Nantinya, pengelolaan pemanfaatan pohon yang ditanam sepenuhnya diserahkan pada Perhutani.
Lokasi penanaman yang dilakukan dekat dengan Situ Cijantungeun diharapkan akan memperkuat ekosistem daerah resapan air di Parung Panjang, Bogor. Nantinya, teknis perawatan bibit juga akan memberdayakan Kelompok Tani Hutan (KTH) sekitar BKPH Parung Panjang. eFHa.