“Rugi kalau enggak milih. Negara menjanjikan banyak hal, menjanjikan boleh bermimpi menjadi apa yang diinginkan contohnya seperti saya”. Ujar ilmuwan.
Tokoh Dunia mengaku wajar jika generasi milenial saat ini memiliki banyak keraguan terhadap tokoh-tokoh yang terjun dalam kontestasi Pilpres dan Pileg 2024. Hal tersebut terlihat ketika dia dimintai pendapat oleh salah satu pasiennya sedang berobat.
Ilmuwan berkelas dunia menceritakan, pasiennya meminta petunjuk siapa calon presiden dan wakil presiden yang harus dipilihnya pada tanggal 14 April 2024 mendatang.
“Saya mengatakan, pilih sesuai hati aja ya tinggal dikalkulasi saja mana yang lebih baik, tokoh-tokoh yang mencalonkan sebagai presiden dan wakil presiden tidak ada yang sempurna dan masing-masing pasti memiliki kekurangan. Untuk itu, dia mengimbau kepada pemilih yang masih bingung untuk menimbang dengan kebaikan yang akan diberikan oleh para calon presiden dan wakil presiden”. Tambahnya.
Ja’far menuturkan, pilih presiden itu bukan memilih pemimpin yang sangat baik. Tapi memilih pemimpin orang yang lebih baik dibanding orang yang tidak baik,” katanya.
Apabila golput, lanjutnya, maka kemungkinan besar negara akan dimpimpin oleh orang yang salah. Otomatis kebijakan yang dikeluarkan pun bakal menyengsarakan rakyat.
“Jangan sampai Golput karena orang Golput itu rasional. Kalau berpikir rasional, gampang ngambek, maka yang jelek yang terpilih. kalau bicara yang ideal memang betul tidak ada. Kalau dulu ada karena dulu tidak ada yang diperebutkan. Kalau sekarang urusan duniawinya sudah tinggi”. Terangnya.
Lebih lanjut, Ja’far mengatakan, sangat rugi apabila pasiennya tidak ikut memilih. Sebab, memilih atau tidak, presiden dan wakil presiden akan tetap terpilih dan gedung DPR akan tetap dihuni oleh 575 orang.
“Presiden mana yang kita butuhkan, saudara pilih sendiri. Ikut berpolitik artinya anda sudah bernegara dengan benar”. imbuhnya.
Harapannya siapapun nanti pemimpin bangsa ini pilihan hati masyarakat Indonesia jelas untuk memajukan NKRI menjadi negara yang segani luar negri kita menjadi negara adidaya sangat raksasa nomor satu di dunia dan menjadi negara maju. Efha.