Scroll untuk baca artikel
BeritaBudaya

Misteri Undangan Pernikahan

327
×

Misteri Undangan Pernikahan

Sebarkan artikel ini

Ketika malam tiba di Desa Balarojo, suasana berubah mencekam. Bersama temanku, Kinansih, aku merasa ada sesuatu yang salah saat kami menuju rumah Giyarti.

Kinansih yang tiba-tiba hilang, sosok aneh dalam kegelapan, serta lolongan anjing yang membuat bulu kuduk berdiri.

Pak Kusir setuju untuk kembali ke rumah Mbah Singgih ketika Kinansih tak ditemukan. Saat kami tiba, Kinansih berdiri kaku dengan tatapan kosong, hingga Mbah Singgih menyadarkannya dengan cipratan air rendaman daun dadap.

Baca Juga  Babinsa Koramil 0808/03 Kanigoro Blitar Bantu Rehabilitasi RTLH, Wujud Nyata Kemanunggalan TNI dan Rakyat

Namun, peringatan Mbah Singgih untuk selalu menjaga sikap mengingatkan kami bahwa desa ini bukan sembarang tempat.

Melanjutkan perjalanan, kami tiba di sebuah rumah dengan gundukan tanah mirip makam, tanpa tanda-tanda pernikahan. Pak kusir dan delman tiba-tiba menghilang, meninggalkan kami di depan rumah Giyarti.

Tak ada sinyal di ponsel, dan saat pintu rumah diketuk, tak ada jawaban.

Tiba-tiba, muncul rombongan wanita berbusana kemben tua, membawa lampu petromax, dengan wajah pucat dan tatapan kosong.

Baca Juga  Ksatria Buaya Putih Bagikan Sembako kepada Masyarakat Kampung Eromaga

Ketika Kinansih mencoba menghentikan salah satu dari mereka, ia terdiam kaku, seakan terhipnotis. Aku ketakutan, tetapi segera menarik Kinansih menjauh.

Saat suasana semakin menyeramkan, terdengar suara bisikan memanggil namaku, membuat tubuhku kaku. Dengan Kinansih yang masih terpaku, aku sadar ada sesuatu di belakangku.

Kami berdiri di bawah sinar bulan, tanpa berani menoleh ke belakang, merasakan dingin dan kehadiran yang tak kasat mata. Misteri undangan pernikahan ini belum selesai, dan kami hanya bisa berharap untuk keluar dari desa ini dengan selamat.