Kabar Ngetren/Lampung – Ratusan orang berkumpul di Tugu Adipura dan depan DPRD Provinsi Lampung pada Rabu (1/5) untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day dengan aksi unjuk rasa.
Para demonstran menuntut pencabutan UU Cipta Kerja dan PP turunannya serta menolak politik upah murah, sambil mendesak perlindungan yang adil bagi buruh migran.
Di antara peserta aksi, hadir Putra Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat, Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (DPP PWDPI), M. Nurullah Roni Salim, dan Ahmad Fauzun Arrasyid, mahasiswa Fakultas Hukum Pidana di Perguruan Tinggi Malahayati Lampung.
Fauzan, sapaan akrab Ahmad Fauzun Arrasyid Nurwansyah, menyatakan bahwa kehadiran mereka adalah bagian dari partisipasi untuk mendukung buruh.
“Kami di sini bersama mahasiswa lainnya untuk turut serta dalam aksi damai memperjuangkan nasib para buruh,” ujar Fauzan.
Tuntutan para demonstran meliputi berbagai hal, termasuk ratifikasi konvensi ILO 190, penghentian union busting, pengesahan RUU PRT, pencabutan UU KUHP no 1 tahun 2023, pencabutan UU ASN, pendidikan gratis, reforma agraria, hingga penyelesaian pelanggaran HAM.
Fauzan menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk menyuarakan aspirasi, tetapi juga untuk melakukan bakti sosial seperti konsultasi hukum dan kesehatan gratis, serta pembagian baju layak pakai kepada yang membutuhkan.
“Kami mulai beralih ke kegiatan yang bermanfaat, seperti konsultasi hukum gratis, konsultasi kesehatan gratis, dan pembagian pakaian layak pakai kepada yang membutuhkan,” tambahnya.
Aksi ini menunjukkan semangat solidaritas antara mahasiswa dan buruh dalam memperjuangkan hak-hak yang adil.
Sumber: Tim/*, editor: eFHa.