Kabar Ngetren/Purbalingga, 7 Juni 2023 – Persyaratan dandan wisuda bagi kelulusan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) telah memicu kontroversi di kalangan para ibu.
Beberapa ibu merasa terbebani secara finansial, sementara yang lain menganggapnya sebagai bagian dari perkembangan zaman.
Beberapa ibu menyatakan bahwa persyaratan dandan wisuda ini memberatkan secara finansial. Mereka yang kurang mampu menghadapi kesulitan karena harus mengeluarkan biaya untuk dandan di salon kecantikan dan membeli kebaya wisuda sebagai pakaian resmi.
Beberapa bahkan mengungkapkan bahwa anak-anak mereka tidak memahami kebutuhan ini dan menolak untuk membelinya.
Namun, ada juga ibu-ibu yang menerima persyaratan tersebut sebagai bagian dari perkembangan zaman. Mereka berpendapat bahwa hal ini adalah era kekinian, dan para ibu harus tetap sabar dan mengikuti tren.
Di sisi lain, ada ibu-ibu yang berpendapat sebaliknya. Mereka menganggap kelulusan sekolah seharusnya cukup dengan menggunakan seragam sekolah dan mengambil foto bersama dengan OSIS yang sudah didandani.
Bagi mereka, persyaratan tambahan seperti dandan untuk panggung pentas seni menjadi beban bagi ibu-ibu yang kurang mampu.
Kontroversi ini mengungkapkan perbedaan pandangan dan realitas sosial di tengah masyarakat. Sementara ada ibu-ibu yang bersedia mengikuti perkembangan zaman dan mengeluarkan biaya lebih, ada juga yang berharap ada penyesuaian yang mempertimbangkan keterbatasan finansial mereka.
Pemerintah dan pihak sekolah diharapkan dapat mempertimbangkan kedua perspektif ini.
Solusi yang mengakomodasi kebutuhan dan kemampuan semua pihak menjadi penting dalam mengatasi kontroversi ini. (eFHa)
Kabar Ngetren