Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineLifestyle

Satrya Wira Pertanyakan Peran dan Fungsi Pendamping PKH

102
×

Satrya Wira Pertanyakan Peran dan Fungsi Pendamping PKH

Sebarkan artikel ini

Madina – Camat Siabu, Sudarajat Putra Batubara, S.H., M.H., menghadiri rapat intervensi stunting di Kecamatan Siabu pada Selasa, 11 Juni. Rapat ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Forkopimca Lintas Sektor,

Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Siabu Edi Agusman S.H.I, Babinsa 12 Siabu Sertu Edward Situmorang, Pendamping PKH, Koordinator Wilayah KB, serta kepala desa dan TP PKK dari seluruh desa/kelurahan di Kecamatan Siabu.

Dalam sambutannya, Camat Siabu menyambut baik pelaksanaan rapat ini dan berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menurunkan angka stunting di wilayah tersebut. “Kami berharap kita semua dapat berpartisipasi aktif dalam menyukseskan penurunan stunting di Kecamatan Siabu,” ujarnya.

Baca Juga  PGN Subholding Gas Pertamina Memastikan Ketersediaan Gas Bumi Selama Libur Iduladha

Rapat ini tidak hanya berisi sambutan, tetapi juga sesi dialog interaktif. Beberapa kepala desa menyampaikan berbagai keluhan dan harapan mereka mengenai Program Keluarga Harapan (PKH).

Kepala Desa Muara Batang Angkola, Satrya Wira, mengungkapkan bahwa ada 58 keluarga di desanya yang layak menjadi anggota PKH, tetapi mereka kesulitan untuk mendaftar karena prosedur yang dianggap sulit.

“Tolong ajari kami, bagaimana caranya mendaftarkan menjadi anggota PKH,” kata Satrya Wira.

Pandapotan Nasution, Kepala Desa Tangga Bosi II, juga mengemukakan keluhan tentang kinerja bidan desa terkait Posyandu. Ia menyoroti kurangnya informasi yang dimiliki oleh bidan desa tentang posyandu, padahal pemerintah desa siap bersinergi dengan lintas sektor.

Baca Juga  Klarifikasi Unila Terkait Proyek Masjid Al-Wasii: Semua Proses Sesuai Mekanisme Kemdikbudristek

Senada dengan itu, Kepala Desa Sihepeng Induk juga menyampaikan bahwa komunikasi lintas sektor perlu ditingkatkan untuk keberhasilan program-program yang ada.

Menanggapi keluhan tersebut, Tamimi selaku Pendamping PKH menyatakan komitmennya untuk meningkatkan komunikasi dengan pemerintah desa. Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mendata anak-anak yang berisiko stunting dan memperbaiki koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

“Kita akan meningkatkan komunikasi dengan Pemdes, karena semua yang berkaitan dengan stunting akan terus didata dan ditindaklanjuti,” ujar Tamimi.

Intervensi stunting merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang membutuhkan kerjasama lintas sektor. Stunting, atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak.

Baca Juga  Peluncuran Buku Karya Dirjen Bina Adwil Kemendagri, Safrizal ZA: Panduan Inovatif untuk Pengembangan Kota dan IKN

Oleh karena itu, rapat intervensi seperti ini sangat penting untuk mengkoordinasikan upaya penanganan yang efektif.

Dengan adanya rapat ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dapat meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam menjalankan program-program penanganan stunting dan PKH.

Transparansi dalam proses pendaftaran PKH dan peningkatan komunikasi lintas sektor menjadi kunci suksesnya program ini. Camat Siabu berharap agar seluruh pemangku kepentingan dapat terus berkomitmen dan berkolaborasi demi kesejahteraan masyarakat Kecamatan Siabu.

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.