Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsOlah RagaTrending

Aksi Tolak Israel di Olimpiade 2024, HNW Ingatkan IOC Prinsip Olympic Charter

82
×

Aksi Tolak Israel di Olimpiade 2024, HNW Ingatkan IOC Prinsip Olympic Charter

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Besok, Minggu, (21/7), umat Islam dari seluruh Jabodetabek dan berbagai kota lainnya akan menggelar ‘Aksi Tolak Israel Pada Olimpiade 2024’. Aksi ini dikoordinatori oleh Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) dan akan dimulai pada pukul 05.30 WIB di kawasan Patung Kuda, Jakarta.

Sekretaris ARIBP, Oke Setiadi, menjelaskan bahwa berbagai organisasi masyarakat (ormas) Islam telah diundang untuk turut serta dalam aksi ini, termasuk Wahda Islamia, Persis, Muhammadiyah, NU, FPI, dan lainnya.

Rencana aksi ini mendapat dukungan dari Wakil Ketua MPR, Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, MA (HNW). Setelah menerima delegasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri (BEMUIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jum’at, (19/7), HNW menyatakan bahwa ‘Aksi Tolak Israel Pada Olimpiade 2024’ merupakan implementasi dari Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.

Baca Juga  Penerima Beasiswa Kejaksaan RI Menyelesaikan Pendidikan Bahasa Mandarin di Universitas Huaqiao Tiongkok

“Konstitusi kita mengamanatkan bangsa Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ujar politisi PKS itu.

Olimpiade, yang akan digelar di Paris, Perancis tahun ini, merupakan olimpiade ke-33 sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1896. Visi olimpiade adalah membangun perdamaian abadi, kehidupan yang harmonis, keadilan, dan kemanusiaan.

HNW menegaskan bahwa ‘Aksi Tolak Israel Pada Olimpiade 2024’ bertujuan untuk mengingatkan IOC agar melaksanakan prinsip-prinsip dalam Piagam Olimpiade (Olympic Charter).

“Yakni pesta olahraga dunia yang menghadirkan kemanusiaan, perdamaian abadi, sportivitas, dan keadilan,” tegasnya.

HNW mengingatkan bahwa IOC pernah melarang Afrika Selatan mengikuti olimpiade karena politik apartheid. Setelah negara tersebut meninggalkan politik apartheid, IOC baru memperkenankan mereka untuk ikut olimpiade. Hal serupa juga dilakukan FIFA terhadap Rusia setelah serangan militer Rusia ke Ukraina.

“Israel melakukan politik yang lebih kejam daripada apartheid, maka seharusnya Israel juga di-banned baik oleh IOC maupun FIFA. Rusia melakukan invasi militer ke Ukraina sekitar dua tahun yang lalu sudah di-banned. Israel sudah menjajah dan melakukan kejahatan kemanusiaan sejak tahun 1948, jadi sudah seharusnya negara itu di-banned,” tambah HNW.

Dengan fakta sejarah yang ada, ARIBP bersama masyarakat mengingatkan IOC dan FIFA untuk konsisten dengan sikap yang pernah diambil saat mem-banned Afrika Selatan dan Rusia.

HNW berharap Indonesia yang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris juga mengingatkan IOC untuk menegakkan prinsip sportivitas, keadilan, dan kemanusiaan dengan melarang Israel ikut serta.

Dalam aksi yang digelar bersamaan dengan car free day, HNW menegaskan bahwa isu yang digaungkan sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia yang tegas membela Palestina serta menolak kejahatan dan penjajahan Israel.

“Tolak Israel Pada Olimpiade 2024 sangat sejalan dengan sikap pemerintah Indonesia,” tuturnya.

HNW juga berharap aksi damai ini dapat berjalan tanpa hambatan dan mendapatkan dukungan penuh karena sesuai dengan konstitusi dan sikap dasar Pemerintah Indonesia.