Kabar Ngetren/Purwokerto – Di tengah maraknya tradisi buka puasa bersama di kota-kota, masyarakat pedesaan juga mulai merangkul praktik ini. Pada Jum’at, 15/3, komunitas pecinta silaturrahmi dan arisan, yang mayoritas anggotanya berasal dari ORARI Lokal Kabupaten Banyumas, menggelar acara buka puasa bersama di Rumah Literasi Purwokerto.
Dalam kegiatan yang dipimpin oleh koordinator kegiatan Nunung Sabartian (YD2DNN), peserta dari berbagai kalangan turut hadir untuk merayakan momen berharga ini. Acara dimulai dengan pembacaan Basmallah bersama, diikuti oleh peserta arisan, anggota, dan simpatisan ORARI Lokal Kabupaten Banyumas.
Sebelum memulai buka puasa, ustaz Andy Istianto (YD2CTR) menyampaikan Mauidoh Hasanah tentang makna Ramadhan dan pentingnya meningkatkan kualitas spiritual serta kinerja sosial. Pada saat adzan maghrib berkumandang, semua yang hadir membatalkan puasa bagi yang menunaikannya, dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah yang dipimpin oleh H. Sabar Pambudi (YC2BOR) sebagai Imam.
Nunung Sabartian (YD2DNN) selaku koordinator silaturrahmi dan arisan, menjelaskan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk merawat silaturahmi, mempererat hubungan antar anggota, serta memfasilitasi ta’aruf di antara pengurus dan anggota ORARI Lokal Kabupaten Banyumas, khususnya di bulan suci Ramadhan.
Setelah sholat Maghrib, para peserta menikmati hidangan pembuka puasa bersama, sebelum melanjutkan dengan sholat Isya’ dan Tarawih berjamaah di mushola bambu yang berada di sekitar taman Literasi Purwokerto.
Nunung Sabartian berharap bahwa kegiatan buka puasa bersama ini dapat mempererat persaudaraan dan solidaritas antar sesama pecinta kegiatan amatir radio di wilayah kabupaten Banyumas. Meskipun tidak ada dalil spesifik yang menganjurkan buka puasa bersama, praktik ini dianggap sebagai momentum yang baik untuk memperkokoh persaudaraan, sesuai dengan tuntunan umum dalam agama Islam.
Salah satu hadis Rasulullah SAW yang menjadi motivasi adalah, “Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, baginya pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun” (HR Tirmidzi dan Ibn Majah). Dengan demikian, buka puasa bersama tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kebersamaan dan kebaikan dalam masyarakat. eFHa.
