Kabar Ngetren/PURBALINGGA – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan Grebeg Suran dan Ruwat Bumi yang sedang meriah diadakan oleh masyarakat desa selama Bulan Sura. Menurutnya, acara yang mencerminkan budaya Jawa ini mampu menguatkan persatuan masyarakat.
“Kegiatan Grebeg Suran ini juga mengajak masyarakat untuk hidup harmonis dan kompak dalam kebersamaan, karena saat semua keluar dan bertemu, saya sangat senang melihat semangat kegotongroyongan di tengah-tengah masyarakat,” kata Bupati Tiwi saat menghadiri Grebeg Suran Kirab Gunungan Hasil Bumi di Desa Sumingkir, Kecamatan Kutasari, Jum’at (28/7/2023).
Bupati menyebut bahwa masyarakat Purbalingga memiliki kekayaan budaya yang cukup banyak dalam merayakan Tahun Baru Islam atau Bulan Sura ini. Di antaranya, ada pertunjukan wayang kulit, kirab gunungan hasil bumi, pengajian, dan rangkaian Ruwat Bumi lainnya. Salah satu tujuannya adalah sebagai bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat.
“Kegiatan Grebeg Suran/Ruwat Bumi ini bukan hanya sekadar ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Allah atas rezeki yang telah diberikan, tetapi juga merupakan upaya pelestarian budaya,” ucapnya.
Bupati juga mengingatkan akan konsep Trisakti yang diajukan oleh Bung Karno, bahwa masyarakat Indonesia harus mempunyai kepribadian yang kuat dalam kebudayaan. Oleh karena itu, Bupati Tiwi mengajak masyarakat Jawa untuk terus melestarikan budaya Jawa sebagai bagian dari tanggung jawab mereka.
“Sebagai warga yang tinggal di Jawa, kita memiliki tugas untuk melestarikan budaya Jawa,” tambahnya. (Gn/Prokompim)
Kabar Ngetren