Proses naturalisasi winger muda Mauresmo Hinoke menjadi sorotan publik sepak bola Indonesia.
Pemain berbakat yang sempat memperkuat Timnas Indonesia U-19 di turnamen Maurice Revello ini diharapkan bisa segera bergabung dengan Timnas Indonesia U-20.
Timnas U-20 sendiri baru saja memastikan tiket ke Piala Asia U-20 2025 yang akan digelar di China pada Februari mendatang.
Namun, menurut manajer Timnas Indonesia U-20, Ahmed Zaki Iskandar, proses naturalisasi Hinoke tidak semudah yang dibayangkan.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah garis keturunan Hinoke yang cukup jauh dari Indonesia, yakni dari buyutnya.
“Mauresmo kita lagi cari solusinya, karena dia masih keturunan keempat,” jelas Zaki saat diwawancarai media.
Meskipun demikian, Zaki memastikan bahwa Hinoke masih bisa menjalani proses naturalisasi.
Salah satu syarat utama yang harus dipenuhi adalah tinggal di Indonesia selama minimal lima tahun tanpa keluar negeri.
Situasi ini mirip dengan yang pernah dialami oleh Cristian Gonzales dan Marc Klok saat mereka menjalani proses naturalisasi.
“Mauresmo bisa bergabung dengan Timnas Indonesia melalui jalur naturalisasi, seperti yang dialami Cristian Gonzales. Artinya, dia harus tinggal di Indonesia selama lima tahun,” ujar Zaki.
Saat ini, Mauresmo Hinoke berusia 19 tahun dan sedang bermain untuk klub Top OSS di liga level kedua Belanda. Di sana, ia sudah menunjukkan performa impresif dengan menjadi pemain inti.
Musim ini, Hinoke telah mencatatkan delapan penampilan bersama klub tersebut.
Keberhasilan Hinoke beradaptasi dan bersinar di Eropa menambah optimisme bahwa ia bisa menjadi salah satu amunisi penting bagi Timnas Indonesia U-20, asalkan proses naturalisasinya dapat segera diselesaikan.
Semua pihak berharap kendala yang ada dapat diatasi sehingga Hinoke bisa membela Indonesia di ajang Piala Asia U-20 2025.