Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

Kepedulian Prajurit Kostrad: Penanganan Kesehatan Sigap di Pedalaman Papua

43
×

Kepedulian Prajurit Kostrad: Penanganan Kesehatan Sigap di Pedalaman Papua

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Puncak Papua – Pada Sabtu, (10/8), personel titik kuat Pintu Jawa Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 323/Buaya Putih menunjukkan kepedulian tinggi terhadap masyarakat di pedalaman Papua dengan memberikan penanganan kesehatan langsung di lokasi. Mengingat laporan adanya warga yang sakit demam tinggi, personel satgas langsung bergerak menuju honai di Wombru, Distrik Mege’abume, Puncak, Papua.

Dari laporan masyarakat yang diterima, anggota Satgas segera menanggapi dengan cepat. Prada I Wayan Tresna dan Prada Fadhil, yang merupakan personel kesehatan dari titik kuat Pintu Jawa, melakukan pengecekan kondisi kesehatan Melani Murib dan Endis Telenggen. Mereka memulai dengan pemeriksaan suhu tubuh, tekanan darah, dan keluhan kondisi umum, dilanjutkan dengan pemasangan infus karena kondisi pasien yang sudah lemas. Setelah penanganan, prajurit memberikan obat yang diperlukan dan menyarankan agar menjaga kebersihan serta pola makan untuk mempercepat pemulihan.

Mama Mira Murib, ibu dari Melani Murib, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas respons cepat dan perhatian dari prajurit. “Terima kasih abang-abang pos sudah peduli dengan kami dengan memberi obat dan penanganan yang baik,” ucapnya.

Baca Juga  Sertijab Pusat Penerangan dan Penelitian TNI di Aula Gatot Subroto

Kegiatan ini mencerminkan komitmen prajurit Kostrad dalam melayani masyarakat Papua, sejalan dengan perintah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa. Beliau menekankan bahwa prajurit Kostrad di daerah penugasan harus dapat mengatasi dan membantu kendala yang dihadapi masyarakat, tanpa memandang suku, ras, agama, dan budaya.

Lettu Infanteri Arif Agung Caroko S.T.Han, Komandan Titik Kuat Pintu Jawa Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 323/Buaya Putih, menegaskan komitmen mereka untuk memberikan penanganan kesehatan secara intensif hingga pasien sembuh dan dapat beraktivitas kembali. Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan kepedulian prajurit terhadap kesehatan masyarakat tetapi juga memperkuat kedekatan antara militer dan komunitas di daerah penugasan.