Kabar Ngetren/Nunukan – Mediasi yang dilakukan untuk menyelesaikan perselisihan antara PT. TML (Tunas Mandiri Lumbis) dan Kelompok Tani di Kantor Dinas Pertanian Nunukan, Rabu lalu, diwarnai dengan ketegangan dan larangan bagi wartawan untuk memberitakan peristiwa tersebut. Rabu, 19/3.
Muhtar,SH. MSi, yang merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam mediasi, tidak mengizinkan wartawan untuk mengajukan pertanyaan atau melaporkan peristiwa tersebut secara terbuka. Sementara itu, Humas PT.TML, Chandra, menegaskan, “Kalau ingin berbicara, lepas dulu bajunya dan KTA-nya,” menambahkan ketegangan dalam suasana.
Kehadiran masyarakat dari Kelompok Tani untuk mengikuti mediasi juga tidak berjalan lancar. Muhtar Kepala Dinas Pertanian dan Zainuddin tidak mengakui perjanjian kerja sama dengan sebagian kelompok tani, memicu kekecewaan di kalangan mereka.
Baba Laeda, salah satu anggota kelompok tani, mengajukan pertanyaan kepada Herman Dinas Pertanian mengenai masalah peta. Herman membenarkan bahwa kelompok tani tersebut termasuk dalam wilayah yang menjadi konsesi PT. TML.
Meskipun terdapat ketegangan, masyarakat dari kelompok tani menyampaikan rasa terima kasih kepada pak Achdiat Farid, PH. Kasi, dan pak Lusianto dari Unit Kodim yang turut hadir dalam mediasi tersebut.
Kegiatan mediasi ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Dinas Pertanian, Direktur PT. TML, Humas PT.TML, serta perwakilan dari TNI yang menggunakan nama samaran, dan Dewa dari TNI yang mewakili koperasi Korem 092/Maharajalaila dari Tanjung Selor. Meskipun mediasi telah dilakukan, konflik antara PT. TML dan Kelompok Tani masih menyisakan berbagai kontroversi. eFHa.