Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsPertanianTrending

Mendagri Apresiasi Mentan Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Hingga 100%

32
×

Mendagri Apresiasi Mentan Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Hingga 100%

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman atas keberhasilannya dalam meningkatkan alokasi pupuk subsidi hingga 100 persen. Tambahan ini diharapkan dapat membantu mengendalikan inflasi, khususnya dalam produksi beras dalam negeri.

“Beliau (Mentan) telah berjuang luar biasa untuk mendapatkan tambahan anggaran dari APBN untuk pupuk subsidi. Strategi besar kita untuk masalah beras ini adalah berusaha swasembada dengan meningkatkan produksi dalam negeri. Ini juga menjadi upaya presiden dan presiden terpilih untuk meningkatkan produksi agar mampu memenuhi kebutuhan sendiri bahkan ekspor,” ujar Tito dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi bersama Mentan Amran, Senin, (15/7).

Tito menjelaskan bahwa pengendalian inflasi sangat terkait dengan sektor pertanian, terutama beras, yang merupakan sektor vital dan berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat.

“Alhamdulillah, inflasi dapat dijaga berkat terkendalinya harga komoditas utama. Setidaknya harga beras mulai menurun sejak awal tahun lalu, disusul harga daging ayam ras dan telur,” tambahnya.

Tito juga menyebut bahwa inflasi berkaitan erat dengan harga barang dan jasa, terutama pangan. Harga beras yang tinggi mulai terkendali sejak awal tahun berkat membaiknya produksi dan puncak panen pada bulan Mei dan Juni yang masih berlangsung.

Namun, Tito mengingatkan akan adanya musim kering panjang pada bulan Juli, Agustus, dan September mendatang sesuai data BMKG. Ia menekankan pentingnya menjaga agar harga beras di 113 kabupaten/kota yang mulai naik tidak merambat ke daerah lain.

“Di minggu kedua bulan Juli, harga beras mulai naik di 113 kabupaten/kota dari total 514 kabupaten/kota, meskipun mayoritas masih terkendali,” jelas Tito.

Pertumbuhan ekonomi nasional juga masih terkendali dengan baik, mencapai angka 5,11 persen, naik dari sebelumnya 5,04 persen. Sementara itu, di negara lain, pertumbuhan ekonomi cenderung melambat atau bahkan menurun drastis.

“Ekonomi kita bagus di angka 5,11 persen, pertumbuhan naik dari sebelumnya 5,04 persen. Jepang mengalami resesi, Eropa lambat, Amerika juga turun. Di negara G20, pertumbuhan kita berada di peringkat kelima. Inflasi kita terjaga dengan sangat baik bahkan menurun dari 2,84 persen (Year on Year) menjadi 2,51 persen,” ungkap Tito.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa saat ini terdapat sejumlah komoditas yang mengalami anomali harga meskipun produksi melimpah. Contohnya, produksi kelapa sawit yang baik namun harga minyak goreng tetap naik.

“Yang kedua, ayam ras kita ekspor tapi harga naik. Anomali berikutnya adalah jagung, harga jagung turun tapi harga ayam ras naik. Telur ayam ras juga mengalami anomali karena kita ekspor. Bawang merah juga mengalami anomali karena kita ekspor. Jika anomali ini dijaga dengan baik, seluruh daerah akan mampu mengendalikan inflasi,” jelas Amran.

Baca Juga  Camat Siabu Hadiri Rapat Intervensi Stunting: Fokus pada Transparansi dan Sinergi Lintas Sektor