Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineKesehatanNewsTrending

Pemdes Sukajati Bersama Puskesmas Haurgeulis Perangi Stunting

65
×

Pemdes Sukajati Bersama Puskesmas Haurgeulis Perangi Stunting

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Indramayu – Pemerintah Desa (Pemdes) Sukajati bersama Kecamatan Haurgeulis yang diwakili oleh Sekretaris Camat (Sekmat) Nanang Fauji, menunjukkan komitmen serius dalam memerangi angka stunting (gizi buruk). Dalam upaya ini, mereka bekerja sama dengan tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, memberikan makanan serta minuman bergizi kepada anak-anak balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kegiatan tersebut berlangsung di aula kantor desa pada Senin, (15/7).

Kepala Desa Sukajati, Karta, saat diwawancarai oleh media, mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil kerja keras tim kesehatan dalam penanganan stunting di desa tersebut.

“Alhamdulillah, berkat kerja keras bersama tim kesehatan, angka stunting di desa kami sudah mulai menurun dari 5 orang menjadi 1 orang,” ujarnya.

Karta menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan penuh Bupati Indramayu, Hj. Nina Agustina, yang sangat serius memerangi stunting melalui Dinas Kesehatan dan pihak kecamatan.

“Support serta dukungan dari Ibu Bupati sangat membantu masyarakat desa kami untuk terbebas dari bahaya stunting,” tambahnya.

Karta juga menghimbau kepada RT/RW untuk sering mengadakan rapat guna mendapatkan informasi yang cepat dan akurat sehingga dapat segera ditindaklanjuti.

“Kami ingin agar ada pemaparan dari kabupaten dan kecamatan terkait strategi penanganan dan pencegahan stunting dalam setiap pertemuan ini,” jelasnya.

Senada dengan Karta, Bidan Desa Sukajati, Yuni, menjelaskan berbagai kriteria dalam penanganan stunting, seperti anak dengan pertumbuhan yang tidak maksimal dan berat badan yang turun.

“Balita sering diberi obat sangobion,” terangnya.

Yuni juga menekankan pentingnya pemeriksaan rutin bagi calon pengantin untuk memastikan mereka bebas dari kendala stunting dan anemia.

“Usia nikah harus sesuai, dan calon pengantin perlu diberi hemoglobin untuk mengantisipasi beban hamil dan melahirkan agar anak tidak mengalami kurang gizi,” ujarnya.

Yuni menambahkan bahwa ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan rutin di posyandu setempat untuk pencegahan tetanus, serta menjaga pola makan yang baik dan kesehatan.

“Kami menghimbau agar ibu hamil minum vitamin dan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan hingga 2 tahun berturut-turut,” harapnya.

Melalui berbagai upaya ini, Pemdes Sukajati dan Kecamatan Haurgeulis berharap dapat terus menekan angka stunting di wilayah mereka, demi masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi anak-anak di Desa Sukajati.

Baca Juga  Mandalika GP Hub Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 Resmi di Buka Hari Ini