Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

Penguatan Kerja Sama Ditjen Dukcapil dan PT Taspen dalam Pemanfaatan Data Kependudukan

37
×

Penguatan Kerja Sama Ditjen Dukcapil dan PT Taspen dalam Pemanfaatan Data Kependudukan

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Ikatan kerja sama antara Ditjen Dukcapil Kemendagri dan PT Taspen (Persero) telah terjalin sejak lama dan terus diperkuat untuk meningkatkan pelayanan publik. Dirjen Dukcapil, Teguh Setyabudi, menyatakan apresiasinya terhadap PT Taspen yang sejak awal mendukung pemanfaatan data kependudukan.

“Oleh karena itu, saya berterima kasih dan mengapresiasi PT Taspen yang sejak tahun 2014 sudah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Ditjen Dukcapil. Jadi sudah 10 tahun, seperti sahabat kental kita saling bersinergi dan berkolaborasi,” ujar Dirjen Teguh Setyabudi pada acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama di Kantor Taspen, Jakarta, Rabu, (24/7).

PKS ini memiliki masa berlaku dua tahun dan dapat diperpanjang, dengan metode pemanfaatan data melalui card reader, web portal, web service, dan identitas kependudukan digital (IKD).

Baca Juga  Ksatria Tombak Sakti Menyapa Warga Papua dengan Pelayanan Kesehatan Gratis

“Metode validasi data dapat menggunakan nomor induk kependudukan (NIK), card reader, data biometrik seperti sidik jari dan pengenalan wajah,” jelas Dirjen Teguh.

Selain itu, setiap PKS mewajibkan lembaga pengguna untuk menjaga kerahasiaan, keutuhan, dan kebenaran data serta tidak menyimpan data kependudukan. Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, menegaskan bahwa semua lembaga pengguna harus mematuhi peraturan perundang-undangan dan melindungi privasi data pribadi masyarakat.

Dukcapil terus memperbaiki sistem keamanan data, dengan mengelola data center di tiga lokasi: Kantor Kemendagri Medan Merdeka Utara, Kalibata, dan Data Recovery Center di Batam.

“Keamanan data menjadi fokus perhatian kami, dan setiap kali melaporkan kepada Mendagri, keamanan selalu menjadi hal pertama yang ditanyakan,” kata Dirjen Teguh Setyabudi.

Dukcapil juga mengembangkan transaksi data lewat IKD atau digital ID yang akan diluncurkan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2024.

“Keamanan data menjadi perhatian utama, termasuk dorongan dari Mendagri agar pengguna data menerapkan standar manajemen keamanan informasi ISO 27001,” tambah Dirjen Teguh.

Peningkatan kehandalan data kependudukan sangat krusial mengingat semakin banyak lembaga yang mengakses big data Dukcapil.

“Saat ini sudah 6.552 lembaga pengguna mengakses NIK, elemen data KTP-el, dan IKD dengan lebih dari 15 miliar kali akses,” ungkap Teguh, mantan Dirjen Bina Pembangunan Daerah.

Di tempat yang sama, Dirut PT Taspen (Persero), Rony Hanityo Aprianto, mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Ditjen Dukcapil dalam mengakses data kependudukan. Menurutnya, data sangat penting dalam era digital.

“Data is new oil. Siapa yang menguasai data akan menguasai dunia,” kata Rony, mengutip Clive Humby, ahli matematika asal Inggris.

Rony menambahkan, PT Taspen sangat terbantu dengan data kependudukan seperti NIK, elemen data KTP-el, dan IKD dalam menjalankan proses bisnis.

“Ini merupakan langkah strategis bagi PT Taspen dalam mengelola data peserta dengan lebih optimal,” ujar Rony Hanityo Aprianto, Dirut PT Taspen (Persero).