Scroll untuk baca artikel
BeritaTraveling

Pesona Sosial Budaya dan Adat di Paniai: Destinasi Wisata Bersejarah di Papua Tengah

328
×

Pesona Sosial Budaya dan Adat di Paniai: Destinasi Wisata Bersejarah di Papua Tengah

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Paniai – Kehidupan sosial budaya dan adat masyarakat lokal di Kabupaten Paniai yang didiami oleh dua suku besar, yakni suku Mee dan suku Moni, menawarkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal, nusantara, maupun mancanegara.

Hal ini diungkapkan Martinus Gobai pada Rabu, (24/7), menjelaskan keunikan budaya yang menjadi magnet wisata.

Meki Pekei, seorang tokoh masyarakat, turut menjelaskan tentang Danau Paniai, yang awalnya dikenal sebagai Danau Wissel.

“Danau Paniai adalah salah satu dari tiga danau air tawar besar di Papua Tengah, bersama dengan Danau Tigi dan Danau Tage. Danau Paniai dan Tage terletak di Kabupaten Paniai, sementara Danau Tigi berada di Kabupaten Deiyai,” jelas Pekei, menyoroti kekayaan alam yang menjadi bagian penting dari identitas daerah ini.

Baca Juga  APBD Purbalingga 2025 Disetujui, Bupati Tiwi: Fokus pada Prioritas Belanja dan Pertumbuhan Ekonomi

Martinus Tenouye, seorang ahli sejarah lokal, mengungkapkan bahwa sejak akhir 2004, wilayah Kabupaten Paniai terbagi menjadi 21 distrik.

“Meskipun terdapat 21 distrik, luas wilayah Kabupaten Paniai tetap tidak berubah, yaitu 18.104,63 km². Dari 21 distrik tersebut, 9 distrik merupakan pecahan dari distrik sebelumnya,” tutur Tenouye, memberikan gambaran mengenai perkembangan administrasi daerah tersebut.

Dalam struktur pemerintahan di Pulau Papua, distrik merupakan pembagian wilayah administratif yang setara dengan kecamatan.

Baca Juga  Polsek Gununganyar Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim Piatu untuk Keamanan Pemilu 2024

“Namun, bedanya adalah jika sebuah kecamatan dipimpin oleh seorang camat, maka sebuah distrik akan dipimpin oleh seorang kepala distrik,” jelas Aser Mote, menjelaskan perbedaan struktural dalam pemerintahan lokal.

Salmon Yumai, mengutip sejarah daerah ini, menambahkan bahwa pada era kolonial Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Dutch New Guinea).

“Asal kata Irian adalah singkatan dari ‘Ikut Republik Indonesia Anti-Netherland.’ Sedangkan kata Papua berasal dari bahasa Melayu yang berarti rambut keriting, mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli,” tutup Yumai, memberikan wawasan sejarah yang memperkaya pengetahuan tentang identitas Papua.

Baca Juga  Sragen Rayakan HUT TNI ke-79 dengan Olahraga Bersama dan Pameran Alutsista yang Meriah

Dengan keindahan alamnya dan kekayaan budaya yang dimiliki, Kabupaten Paniai di Papua Tengah terus menjadi destinasi yang menarik bagi mereka yang ingin mengeksplorasi keunikan dan keragaman Indonesia.

 

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.