Kabar Ngetren/Jakarta – Tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Polres Metro Jakarta Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketertiban umum dengan menggagalkan aksi tawuran di Komplek Pertambangan, Kebon Jeruk, Jakarta. Pada Sabtu, (3/8), sekitar pukul 05.00 WIB, petugas berhasil mengamankan delapan remaja yang diduga akan terlibat dalam tawuran.
Selain menangkap para remaja tersebut, petugas juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk satu buah senjata tajam jenis celurit dan tiga paralon yang dibentuk menyerupai celurit.
Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M Hari Agung Julianto, mengungkapkan kronologi kejadian.
“Saat Tim 2 TP3 melaksanakan patroli antisipasi gangguan ketertiban masyarakat (guantibmas) pada pagi hari, kami mendapatkan informasi dari warga mengenai adanya kumpulan remaja yang diduga akan melakukan tawuran di daerah Komplek Pertambangan, Kebon Jeruk,” jelas Agung.
Mendapatkan informasi tersebut, tim TP3 segera merespons dan menuju lokasi. Setibanya di tempat, tim mendapati sejumlah remaja yang sedang berkumpul.
“Saat melihat kedatangan TP3, para remaja tersebut langsung melarikan diri. Namun, tim kami dengan sigap mengejar dan berhasil mengamankan mereka,” tambah Agung.
Pemeriksaan di lapangan mengungkapkan bahwa remaja-remaja tersebut membawa senjata tajam dan alat-alat yang diduga akan digunakan dalam aksi tawuran.
“Kami menemukan satu buah celurit dan tiga paralon yang dibentuk seperti celurit. Barang-barang ini diduga akan digunakan dalam tawuran,” jelas Agung.
Saat ini, para remaja dan barang bukti telah dibawa ke Polsek Kebon Jeruk untuk pemeriksaan lebih lanjut. Agung menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.
“Kami mengapresiasi warga yang memberikan informasi sehingga kami dapat mencegah aksi tawuran ini. Kerjasama antara masyarakat dan kepolisian sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” ujarnya.
Polres Metro Jakarta Barat terus meningkatkan patroli dan pengawasan untuk mencegah gangguan ketertiban umum, termasuk tawuran antar-remaja.
“Kami mengimbau kepada para orangtua untuk lebih memperhatikan kegiatan dan pergaulan anak-anak mereka, serta memberikan pemahaman mengenai bahaya tawuran,” tutup Agung.
