Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTeknologiTrending

Proses Seleksi Taruna Akpol 2024: Penggunaan Teknologi Digital Guna Tingkatkan Objektivitas dan Efisiensi

63
×

Proses Seleksi Taruna Akpol 2024: Penggunaan Teknologi Digital Guna Tingkatkan Objektivitas dan Efisiensi

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Seleksi taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Anggaran 2024 telah memasuki tahap pusat. Dalam upaya meningkatkan objektivitas dan efisiensi, SSDM Polri selaku panitia penyelenggara rekrutmen tingkat pusat telah mengadopsi teknologi digital, termasuk Body Composition Analyzer dan Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) II dengan metode Computer Assisted Test (CAT).

Irjen Dedi Prasetyo, Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri), menjelaskan bahwa penggunaan teknologi baru ini bertujuan untuk menggali lebih dalam kondisi fisik dan psikologis calon taruna.

“Tahun ini teknologi baru yang kita gunakan dalam proses rekrutmen ada MMPI II online dan Body Composition Analyzer. Minnesota Multiphasic Personality Inventory itu untuk psikologis ya, menggali kepribadian seseorang, mendeteksi gangguan mental pada seseorang,” jelas Irjen Dedi pada Rabu, (10/7).

Body Composition Analyzer berperan penting dalam mendeteksi dini kemungkinan cedera pada tulang dan otot.

“Kegunaannya bisa deteksi dini kemungkinan-kemungkinan cedera otot tendon dan tulang saat aktivitas fisik,” tambah Irjen Dedi.

Lebih lanjut, Irjen Dedi menuturkan bahwa instrumen digital dalam proses seleksi anggota baru diharapkan dapat meningkatkan objektivitas hasil pemeriksaan. Polri diharuskan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam setiap proses seleksinya.

“Proses rekrutmen dan pengembangan SDM Polri ini kita harapkan bersama, agar serba digital, menggunakan alat-alat canggih atau teknologi terkini. Karena memang menghadapi tantangan zaman, kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk dalam proses pemeriksaan kesehatan, psikologi, akademik, dan fisik,” terang mantan Kadiv Humas Polri ini.

Kepala Biro Kesehatan Polri, Brigjen I Gusti Gede Maha Andika, menjelaskan cara kerja Body Composition Analyzer yang mengecek komposisi tubuh secara mendetail, termasuk lemak, massa otot, massa tulang, metabolisme umur sel, kandungan air, dan pembakaran aktivitas dalam tubuh.

“Dalam rikkes juga ada pemeriksaan darah, HbA1c untuk mengecek prediksi diabetes melitus di kemudian hari, cek anti-HCV untuk cek Hepatitis C, USG, dan USG abdomen. Di samping pemeriksaan lain yang sudah biasa dilakukan seperti cek fungsi paru atau spirometri, dan pemeriksaan lain oleh 11 spesialis klinis,” ujar Brigjen Gusti.

Terkait tes MMPI II, Brigjen Gusti menyebut bahwa variasi pertanyaan yang lebih baru dan diacak membuat tes ini lebih rinci dan mampu menilai lebih banyak aspek psikologis calon taruna.

“Interpretasi hasil lebih rinci dan banyak aspek yang bisa dinilai,” tambah dia.

Dengan penggunaan teknologi digital ini, diharapkan proses seleksi taruna Akpol 2024 dapat menghasilkan calon-calon polisi yang tidak hanya kompeten secara fisik dan akademik, tetapi juga memiliki kesehatan mental yang prima.

Baca Juga  Prajurit TNI Satgas Yonif 323/BP Bagikan Bantuan Sembako di Kampung Kago Puncak Papua