Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

Sosialisasi Empat Pilar MPR, HNW: Membuka Dialog Kebangsaan Bersama CKI

56
×

Sosialisasi Empat Pilar MPR, HNW: Membuka Dialog Kebangsaan Bersama CKI

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Pada hari Senin, (22/7), Gedung Nusantara V di kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, dipenuhi oleh ratusan umat Kristen dari Central Kristen Indonesia (CKI). Mereka datang dengan mengenakan seragam celana hitam dan kemeja putih untuk mengikuti acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, yang meliputi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Acara sosialisasi kali ini menjadi istimewa karena dihadiri oleh Wakil Ketua MPR Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, Lc., MA (HNW), dan anggota MPR/DPR Dr. H. Mardani Ali Sera, M.Eng., yang keduanya merupakan politisi dari PKS. Hadir pula dalam acara tersebut pimpinan CKI seperti Ketua Umum DPP CKI Brigjend Pol (Purn) Dr. Karel Albert Rahalu, Sekjen CKI Pdt Dr. Herry Saragih, serta Ketua CKI DPD Jakarta Pdt. Kol (Purn) Robert Haposan dan ketua-ketua CKI dari Jawa Tengah dan Banten.

Dalam sambutannya, HNW menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan momen bersejarah dengan kehadiran pimpinan dan anggota CKI. Dia menyebutkan bahwa meskipun MPR sering berinteraksi dengan berbagai komunitas Kristen, acara ini memiliki nilai khusus karena mengundang perwakilan CKI.

Baca Juga  Bukit Malintang Semarakkan Kemerdekaan dengan Bendera Merah Putih

HNW berbagi pengalamannya mengenai pentingnya sosialisasi Empat Pilar MPR dan bagaimana hal ini diapresiasi di tingkat internasional. Ia menceritakan kunjungannya ke IPU (Inter-Parliamentary Union) di Geneva, Swiss, di mana tugas MPR dalam mensosialisasikan ideologi dan konstitusi dianggap unik dan luar biasa oleh para diplomat internasional.

Menurut HNW, Empat Pilar MPR adalah warisan sikap kenegarawanan dari para pendiri bangsa, termasuk Bapak dan Ibu Bangsa yang turut berkontribusi dalam pembentukan dasar negara. Ia menyoroti peran Raden Nganten Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito dan Mr. Hj. Raden Ayu Maria Ulfah sebagai tokoh perempuan yang berpengaruh dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga  TNI Buktikan Kedekatan dengan Masyarakat Puncak Papua

Dalam penyampaian materinya, HNW mengungkapkan pentingnya dialog, kebersamaan, dan keberanian dalam mencari solusi. Ia mencontohkan peristiwa penting seperti pengembalian bentuk negara dari RIS ke NKRI sebagai contoh sukses penyelesaian masalah berkat keterbukaan dan kerjasama antar kelompok.

Penutupannya menekankan bahwa keberagaman agama harus menjadi kekuatan yang memperkuat persatuan bangsa, bukan pemecah belah. Pesan ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh peserta sosialisasi, yang berharap agar MPR dapat terus bekerja sama dengan CKI dalam mensosialisasikan Empat Pilar untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.