Scroll untuk baca artikel
BeritaBudayaHeadlineNewsTrending

Tradisi Malam Sepuluh Suro: Memelihara Spiritualitas dan Kebahagiaan di Desa Gunung Mas

60
×

Tradisi Malam Sepuluh Suro: Memelihara Spiritualitas dan Kebahagiaan di Desa Gunung Mas

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Oku Timur – Di Desa Gunung Mas, Kecamatan Belitang, Kabupaten Oku Timur, suasana Masjid Jami Darussalam semakin ramai menjelang fajar pada Senin pagi ini, (15/7). Masyarakat dari RT 02 RW 04, berkumpul dengan penuh semangat untuk merayakan tradisi unik yang diwariskan turun-temurun: Malam Sepuluh Suro, menyambut Tahun Baru Hijriyah.

Setiap tahun, saat awal tahun baru Islam atau tanggal Sepuluh Suro menurut penanggalan Jawa, warga Desa Gunung Mas mengadakan kenduri bersama di masjid mereka. Mereka membawa nasi sebakul dan lauk-pauk sebagai bagian dari acara, yang dilakukan di alas daun pisang.

Puluhan kendil nasi dan lauk yang dibawa oleh warga dikumpulkan untuk didoakan agar mendapatkan berkah di tahun baru Hijriyah ini. Tradisi ini tidak hanya sekadar acara, tetapi merupakan salah satu budaya yang dijaga dengan erat oleh masyarakat setempat dari generasi ke generasi.

Baca Juga  Babinsa Kodim 0725/Sragen Ajak Masyarakat Sragen Terlibat Aktif dalam Siskamling untuk Jaga Keamanan Lingkungan

Tujuan dari acara ini jelas, untuk berkumpul secara bersama-sama, berdoa, dan memohon keselamatan, kesehatan, serta keberkahan dari Allah SWT di tahun yang baru akan datang.

Mansyur Rudin, yang memimpin acara malam tersebut, menjelaskan pentingnya Malam Sepuluh Suro bagi masyarakat Jawa.

“Ini bukan hanya pergantian tahun dalam kalender Jawa, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang sangat dalam,” katanya.

Bagi orang Jawa, bulan Suro adalah saat yang suci dan tepat untuk melakukan introspeksi diri serta mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Acara Malam Sepuluh Suro di Desa Gunung Mas berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme. Masyarakatnya dengan bangga menjaga tradisi yang menghubungkan mereka dengan nilai-nilai spiritual dan sosial yang penting bagi kehidupan mereka.

Tradisi ini tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga mengingatkan kita semua akan pentingnya memelihara warisan leluhur dalam menjaga kebersamaan dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.