Scroll untuk baca artikel
BeritaNews

Bupati Purbalingga Gelar Rakor Penurunan Stunting 2024

58
×

Bupati Purbalingga Gelar Rakor Penurunan Stunting 2024

Sebarkan artikel ini

Bupati Purbalingga Gelar Rakor Penurunan Stunting 2024
Bupati Purbalingga Gelar Rakor Penurunan Stunting 2024


Kabarngetren/Purbalingga
– Bupati Purbalingga Menargetkan Angka Stunting di Kabupaten Purbalingga Turun di Bawah 10 Persen di Tahun 2024. Angka ini jauh dari rata-rata Target Prevalensi yang ditetapkan Nasional yakni di Angka 14 Persen. Rapat Koordinasi Evaluasi dan Strategi Percepatan Penurunan Stunting ini dilaksanakan di Gedung Operational Room (OR) Graha Adiguna Komplek Pendopo Dipokusumo. Jumat. 13/10/2023.

Dalam pimpin rapatnya, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengungkapkan, Saat ini Angka Stunting di Purbalingga sudah 12 Persen. Ini Prestasi dan capaian dari semua Pihak, meski demikian Pemerintah Daerah tidak mau terlena, kita memiliki Target Internal yakni Tahun 2024 Angka Stunting Turun di bawah 10 Persen.

Baca Juga  Penghargaan untuk Personel Polres Metro Jakarta Barat: Apresiasi atas Dedikasi dan Prestasi

“Untuk mencapai Target tersebut, saya meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk Bersinergi dengan semua Pihak dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting di Purbalingga”. Ujarnya.

Bupati juga menyatakan, Percepatan Penurunan Stunting bukan semata Tanggungjawab Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdaldukkbp3a).

Bupati Purbalingga Gelar Rakor Penurunan Stunting 2024

“Semua OPD yang Terintegrasi untuk Penanganan dan Percepatan Penurunan Stunting”. Tambahnya.

Lebih lanjut, Pemerintah Desa memiliki Andil dalam upaya ini, khususnya di Desa yang menjadi Lokus Penanganan Stunting. Sesuai dengan Amanat Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi maka Pemerintah Desa diperbolehkan Mengalokasikan Pemanfaatan Dana Desa untuk Penanganan Stunting minimal sebesar 10 Persen.

Baca Juga  JPZIS NU Beres Banyumas Salurkan Bantuan Korban Kebakaran Dan Dana Pendidikan

“Kepala Desa dalam menganggarkan Dana Desa untuk Penanganan Stunting diminta yang Serius, sing temenan (yang sebenarnya). Minimal dianggarkan 10 Persen sesuai dengan Permendesa”. Imbuhnya.

Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh Wakil Bupati Purbalingga, Sudono, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Purbalingga terungkap sejumlah Wilayah masih memiliki Angka Stunting diatas rata-rata Nasional yakni lebih dari 14 Persen. Diantaranya di Kecamatan Mrebet, Padamara, Bojongsari, Bukateja, Karangreja, Kertanegara, Karangmoncol, dan Kutasari.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Jusi Febrianto, menerangkan, dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting di Purbalingga melalui Pemberian Makanan Tambahan terbagi menjadi 3 Lapis.

“Lapis Pertama, berada di Tataran Pemerintah Desa melalui Posyandu. Keberadaan Posyandu, Pemerintah Desa Memberikan Makanan Tambahan kepada semua Balita yang ditimbang”. Ucap Jusi.

Baca Juga  Satgas Pamtas RI-MLY Yonarmed 10 Bradjamusti Hadiri Musrenbang Kampung Merakai Panjang

Lebih lanjut, Ketika ditemui ada Balita yang memiliki Berat Badan di Bawah rata-rata (Under Weight) maka Petugas Posyandu akan Merujuknya ke Puskesmas setempat. Nantinya di puskesmas, Balita tersebut akan di treatment dengan diberi Makanan Tambahan.

“Jika Berat Badannya belum juga Membaik, Balita itu akan dirujuk ke Rumah Sakit untuk mendapatkan Pendampingan dan Makanan Tambahan. Intinya, Penanganan Stunting dimulai dari Tingkat Puskesmas, sedangkan di Posyandu lebih kearah Preventif”. Tandasnya. red.

Kabar Ngetren

Follow Official WhatsApp Channel KN Official untuk mendapatkan artikel-artikel terkini, Klik Di sini.

Yuk! baca artikel menarik lainnya di Google News.