Kabar Ngetren/Pangkalpinang – Dalam kurun waktu kurang dari lima bulan sejak dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman telah menorehkan sejumlah prestasi signifikan. Salah satu pencapaiannya yang terbaru adalah memperjuangkan penambahan alokasi anggaran pupuk bersubsidi untuk para petani di Indonesia sebesar 28 triliun rupiah. Dengan tambahan ini, total anggaran pupuk bersubsidi untuk petani pada tahun ini mencapai 54 triliun rupiah.
Prestasi ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Safrizal Zakaria Ali. Menurut Safrizal, peningkatan alokasi anggaran pupuk bersubsidi ini akan memberikan dampak positif bagi petani di wilayah tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras Menteri Pertanian, Pak Andi Amran Sulaiman. Ini merupakan bukti nyata bahwa beliau benar-benar berjuang untuk para petani sekaligus turut memajukan sektor pertanian di Bangka Belitung,” ujar Safrizal.
Sebelumnya, alokasi pupuk bersubsidi untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024 hanya sebesar 2.933 ton. Namun, dengan adanya penambahan alokasi dari Menteri Pertanian, jumlah pupuk bersubsidi untuk wilayah tersebut meningkat menjadi 5.869 ton, yang terdiri dari berbagai jenis pupuk seperti Urea, NPK, dan NPK-FK.
“Saya akan segera menindaklanjuti penambahan alokasi pupuk bersubsidi ini dengan membaginya secara proporsional ke kabupaten dan kota, seiring dengan upaya kami untuk mendorong semangat menanam di Bangka Belitung,” tambah Safrizal.
Lebih lanjut, Menteri Amran menjelaskan bahwa penambahan alokasi pupuk bersubsidi ini merupakan hasil dari berbagai pertemuan dan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan para menteri, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hasil dari pertemuan ini adalah penentuan alokasi pupuk sebanyak 9,55 juta ton, yang diresmikan melalui surat Menkeu no S-297/MK.02.2024.
Menteri Amran juga menegaskan bahwa volume pupuk subsidi pada tahun 2024 akan mencakup berbagai jenis pupuk untuk sembilan komoditas utama, seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi, dan kakao.
“Kami berharap para gubernur, bupati, dan wali kota dapat segera menyiapkan rancangan alokasi per kabupaten dan kecamatan sesuai dengan data e-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) 2024,” tandasnya. eFHa.