Kabar Ngetren/Bogor – Krisis kemanusiaan yang mengguncang Palestina semakin memburuk, terutama bagi anak-anak yang menjadi korban utama. Di banyak daerah, akses terhadap air bersih dan makanan yang layak semakin sulit, membuat hidup mereka terancam setiap detiknya di tengah penampungan atau zona konflik.
Pemandangan menyedihkan menggambarkan anak-anak Palestina harus memakan rumput liar atau batang kaktus untuk mengganjal lapar mereka, karena pasokan makanan yang kian habis.
Anak-anak sering kali menjadi sasaran tentara Israel, bahkan saat mereka hanya mencari makanan sederhana. Tangkapan dan hilangnya anak-anak menjadi kenyataan tragis yang sering terjadi, meninggalkan keluarga mereka tanpa kabar yang pasti.
Upaya bantuan internasional untuk mengirimkan makanan, air, dan obat-obatan terus digagalkan, memperburuk keadaan kelaparan dan kekurangan yang disengaja. Kesulitan mendapatkan izin untuk memberikan bantuan lewat udara menjadikan mereka terjebak dalam kondisi kematian yang mencekam.
Prof. Dr. KH Sutan Nasomal SH, MH., dalam pernyataannya, menegaskan bahwa kegagalan pemimpin dunia dalam mewujudkan perdamaian adalah fakta yang sangat menyedihkan. Darah dan air mata rakyat Palestina terus mengalir, menciptakan siklus kekerasan yang tampaknya tak terhentikan.
Situasi ini telah menegaskan bahwa hukum rimba telah merajalela di Timur Tengah selama lebih dari enam dekade. Ketakutan akan ancaman militer Israel membuat masyarakat Arab merasa terpaksa untuk berdamai dengan negara yang mereka lihat sebagai penjajah.
Meski demikian, keberanian beberapa negara di Asia yang tetap mendukung Palestina menunjukkan bahwa ada harapan bagi perubahan. Dr. Sutan Nasomal menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk memainkan peran penting dalam mengamankan akses kemanusiaan ke Palestina, melalui upaya diplomatik yang intensif dengan negara-negara tetangga.
Indonesia, sebagai negara yang menegakkan prinsip perdamaian dan kemerdekaan, memiliki potensi besar untuk memfasilitasi upaya bantuan kemanusiaan di Palestina. Dr. Sutan Nasomal menekankan pentingnya membuka pintu-pintu perbatasan dan memastikan rumah sakit dapat beroperasi optimal untuk menyelamatkan nyawa warga yang terdampak konflik ini.
Tentara Persatuan Dunia juga dipanggil untuk melindungi anak-anak Palestina dan membantu mereka bersama orang tua mereka untuk mengungsi dari daerah konflik. Keberanian dan keadilan harus menjadi pijakan utama dalam upaya membawa perdamaian yang berkelanjutan di kawasan ini.
Seruan ini mempertajam sorotan pada kebutuhan mendesak akan tindakan kemanusiaan yang lebih kuat dan komitmen global untuk mengakhiri penderitaan yang sedang berlangsung di Palestina. Semua pihak diharapkan dapat berkontribusi secara positif dalam membangun masa depan yang lebih aman dan damai bagi anak-anak Palestina yang menderita.