Kabar Ngetren/Jakarta – Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15, Bambang Soesatyo, menyampaikan dukungannya terhadap visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam merealisasikan transformasi ekonomi nasional. Menurutnya, transformasi ini merupakan respons tepat terhadap perubahan zaman, terutama di era Revolusi Industri 4.0 dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Visi ini diharapkan bisa menjadi warisan bagi generasi milenial, Gen Z, dan generasi Alpha.
Bambang menegaskan, transformasi ekonomi nasional akan terwujud melalui hilirisasi berbagai sumber daya alam. Presiden Prabowo berkomitmen untuk memperluas kebijakan hilirisasi hingga mencakup 12 komoditas utama. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi Indonesia, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan bahwa transformasi ekonomi berbasis hilirisasi akan mengubah tata kelola sumber daya alam secara signifikan. Semua institusi negara diharapkan mendukung gagasan ini dengan responsif dan inovatif. Hilirisasi menjadi langkah strategis yang tidak hanya memproses bahan mentah menjadi barang jadi bernilai tinggi, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Bambang juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) lokal. Hilirisasi membutuhkan tenaga kerja yang kompeten, terutama dalam proses produksi dan pengembangan teknologi material. Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan SDM harus menjadi prioritas utama dalam agenda transformasi ini.
Namun, Bambang mengakui bahwa hilirisasi memiliki tantangan, terutama dalam hal ketergantungan pada barang modal yang mahal dan harus diimpor. Oleh karena itu, investasi di bidang penelitian dan pengembangan (litbang) sangat diperlukan. Dengan penguatan litbang, Indonesia diharapkan bisa memproduksi barang modal sendiri dan meningkatkan nilai tambah komoditas yang diolah.
Kolaborasi antara pemerintah, ilmuwan, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sangat penting untuk menciptakan inovasi baru yang mendukung proses produksi ramah lingkungan dan efisien. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian global dan mempercepat proses transformasi ekonomi.
Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan bahwa hilirisasi harus dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Jika rantai hilirisasi terwujud di sektor-sektor seperti pertambangan, pertanian, perkebunan, dan perikanan, Indonesia akan mendapatkan manfaat besar, termasuk terbukanya puluhan juta lapangan kerja.
Indonesia sangat beruntung memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah seperti emas, nikel, tembaga, kelapa sawit, dan banyak komoditas lainnya yang dibutuhkan pasar global. Dengan memproses bahan mentah menjadi produk jadi, ekonomi nasional akan mendapatkan nilai tambah yang lebih besar. Bambang optimis bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, transformasi ekonomi ini akan berhasil dan membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.