Kabar Ngetren/Purbalingga – Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif, Konselor Polres Purbalingga, Iptu Teguh Susilo, S.Psi., M.Psi., Psikolog, menjadi pemateri dalam kegiatan In House Training bertema “Penguatan Iklim Keamanan dan Kebhinekaan untuk Lingkungan Sekolah yang Aman” pada Rabu, (4/12).
Kegiatan ini diikuti oleh 55 guru dari berbagai sekolah, termasuk SMA Negeri 1 Bobotsari, SMA Muhammadiyah 2 Bobotsari, SMA Muhammadiyah 4 Kertanegara, SMA Ma’arif Karanganyar, SMA Ma’arif Karangmoncol, SMA IT Madani, dan SMA Negeri 1 Karangreja.
Dalam paparannya, Iptu Teguh menjelaskan tahap-tahap perkembangan anak dan remaja, termasuk berbagai persoalan yang sering mereka hadapi. Ia juga memberikan panduan tentang cara mengidentifikasi dan menangani permasalahan siswa melalui pendekatan psikologis.
“Lingkungan sekolah yang aman sangat penting untuk mendukung efektivitas belajar mengajar. Kami membahas berbagai langkah psikologis yang bisa dilakukan pengajar jika terjadi kasus di sekolah,” jelas Iptu Teguh, Kamis, (5/12).
Selain itu, Iptu Teguh memaparkan langkah-langkah strategis untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah, seperti: Pendekatan psikologi kepada siswa, Menjalin komunikasi yang baik, Menghargai keberagaman dan kebhinekaan, serta Menciptakan suasana kelas yang kondusif.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan sarana dan prasarana sekolah yang memadai sebagai bagian dari faktor pendukung utama.
Selain materi utama, acara ini juga menghadirkan kegiatan ice breaking dan penguatan karakter yang melibatkan seluruh peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antarpendidik serta meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga keamanan dan kebersamaan di sekolah.
Iptu Teguh berharap bahwa materi yang disampaikan dapat memberikan manfaat besar bagi para guru. Dengan pengetahuan tersebut, diharapkan mereka mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, ramah, dan efektif, baik untuk siswa maupun tenaga pendidik.
Polres Purbalingga terus berkomitmen dalam mendukung terciptanya sekolah aman dan inklusif melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mampu menghargai keberagaman.
