Kabar Ngetren/Jakarta – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengungkapkan pentingnya program transmigrasi dalam memaksimalkan potensi pulau-pulau kecil di Maluku Utara. Dalam pertemuan dengan akademisi dan tokoh masyarakat pada Senin, (6/1), ia menyoroti permasalahan minimnya fasilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di pulau-pulau kecil yang hanya dihuni satu desa.
“Kita membahas cara menjadikan pulau-pulau kecil di Maluku Utara lebih produktif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujar Viva Yoga.
Provinsi Maluku Utara memiliki delapan kawasan transmigrasi yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Kabupaten Kepulauan Sula, Pulau Morotai, Tidore, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, dan Halmahera Utara.
“Lokasi-lokasi ini termasuk Pulau Mangoli, Pulau Morotai, Payahe, Pulau Bacan, Maba, Nusliku, dan beberapa tempat lainnya,” jelas Viva Yoga.
Empat di antaranya masuk dalam Kawasan Prioritas Nasional, sementara empat lainnya merupakan Kawasan Prioritas Bidang.
Sebagai bagian dari program pembangunan nasional, Kementerian Transmigrasi bekerja sama dengan kementerian teknis lain untuk memastikan pembangunan kawasan transmigrasi dilakukan secara terintegrasi.
“Terkait infrastruktur jalan, kami berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Untuk layanan kesehatan, kami berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan. Begitu pula sektor pertanian yang kami sinergikan dengan Kementerian Pertanian,” ujar Viva Yoga.
Menurut Viva Yoga, pendekatan pembangunan yang terintegrasi ini sangat efektif. Selain memindahkan penduduk ke kawasan transmigrasi, program ini juga bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat, mengentaskan kemiskinan, menciptakan kawasan pertumbuhan baru, menjaga keutuhan NKRI, dan mendukung swasembada pangan.
“Dalam waktu dekat, kami akan mengadakan rapat koordinasi dengan kementerian teknis untuk memastikan pembangunan ini berjalan lancar,” tambahnya.
Hadirnya kawasan transmigrasi di Maluku Utara juga diharapkan mampu mendorong pengembangan Kota Sofifi sebagai ibu kota provinsi. Viva Yoga mendengar aspirasi masyarakat yang menginginkan Sofifi menjadi kota metropolitan seperti pusat pemerintahan lainnya di Indonesia.
“Sebagai pusat pertumbuhan baru, kawasan transmigrasi di Maluku Utara akan memperkuat Sofifi sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, perkantoran, pemukiman, dan perdagangan di wilayah timur,” kata Viva Yoga.
Ia optimis bahwa Sofifi dapat menjadi kota metropolitan yang mendukung pemerataan pembangunan di Indonesia bagian timur.
Pertemuan ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Maluku Utara, Dr. Marwan Paluseri; Akademisi Universitas Khairun Ternate, Dr. Mohtar Adam; Ketua Komisi III DPRD Maluku Utara, Yulin Mus; dan Wirausahawan Rudi Timin.
Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, kementerian terkait, dan masyarakat lokal, program transmigrasi di Maluku Utara diharapkan menjadi solusi bagi pulau-pulau kecil sekaligus mendukung pengembangan Kota Sofifi sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi yang strategis di kawasan timur Indonesia.