Kabar Ngetren/Bandung – Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tandyo Budi R. mendampingi Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.M., dalam kunjungan penting ke Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus di Batujajar, Bandung, pada Jum’at (10/1).
Kunjungan ini bertujuan untuk mendengarkan paparan terkait rencana pembangunan Fasilitas Latihan Pertempuran Kota (Faslat Purkota) yang dirancang untuk mendukung berbagai jenis latihan seluruh matra TNI.
Dalam arahannya, Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin menekankan pentingnya pendekatan yang tidak hanya berfokus pada operasi militer keras (hard power), tetapi juga mencakup aspek kemanusiaan (soft power).
“Kita harus memiliki fasilitas latihan yang multidimensi, tidak hanya berfokus pada satu skenario seperti pertempuran kota, tetapi juga mampu menjawab tantangan operasi dengan pendekatan kemanusiaan,” ujar Menhan.
Menhan menambahkan bahwa fasilitas ini akan dilengkapi sarana pendukung untuk latihan kemanusiaan, sebagai wujud kesiapan TNI dalam menghadapi berbagai jenis operasi, baik dalam situasi konflik maupun penanggulangan bencana.
Faslat Purkota dirancang agar dapat digunakan oleh seluruh matra TNI, termasuk TNI AD, AL, dan AU. Pendekatan ini diharapkan menciptakan sinergi antarmatra dalam latihan dan operasi nyata.
Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi R. menyampaikan dukungannya atas langkah ini.
“Latihan terintegrasi antar matra dengan fasilitas yang lengkap akan meningkatkan kesiapan personel dalam menghadapi tantangan modern,” ujarnya.
Faslat Purkota yang direncanakan akan menjadi salah satu fasilitas latihan militer modern di Indonesia. Dengan pendekatan multidimensi, fasilitas ini dirancang tidak hanya untuk simulasi pertempuran kota tetapi juga skenario lain, termasuk operasi gabungan dan kemanusiaan.
Menhan RI berharap fasilitas ini menjadi benchmark baru dalam dunia militer, menggabungkan kemampuan militer dengan kepekaan terhadap aspek kemanusiaan.
Peninjauan ini juga dihadiri oleh Sekjen Kemhan, Irjen Kemhan, Kabaranahan Kemhan, dan Danjen Kopassus. Keberadaan mereka menunjukkan komitmen penuh pemerintah dan institusi pertahanan dalam mengembangkan TNI.
Dengan rencana ini, Pusdiklatpassus Kopassus diharapkan menjadi pusat pelatihan yang tidak hanya modern tetapi juga adaptif terhadap perubahan dinamika keamanan global.