Kabar Ngetren/Purbalingga – Tragedi mengenaskan terjadi di Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, pada Sabtu siang, (18/1). Seorang petani bernama Rochidi (53) ditemukan tewas setelah tersambar petir saat sedang bekerja di sawah miliknya. Kejadian ini menjadi pengingat penting akan bahaya aktivitas di ruang terbuka saat cuaca buruk.
Kapolsek Kemangkon, AKP Heri Iskandar, menjelaskan bahwa korban merupakan warga Desa Bakulan RT 9 RW 4, Kemangkon.
“Korban tersambar petir sekitar pukul 14.00 WIB ketika sedang menggarap sawah. Kejadian ini langsung dilaporkan oleh saksi di lokasi,” ujar Kapolsek.
Berdasarkan keterangan saksi, Amad Muhadi (64), warga Desa Panican, Kecamatan Kemangkon, dirinya dan korban saat itu sedang bekerja di sawah yang berdekatan. Tiba-tiba terdengar suara petir yang cukup keras. Setelah itu, saksi tidak lagi melihat korban di lokasi.
“Setelah petir menyambar, saya langsung mengecek ke tempat korban. Saat ditemukan, korban sudah tergeletak dalam kondisi telungkup,” jelas Amad.
Saksi juga menyebutkan bahwa pakaian yang dikenakan korban, seperti kaos dan celana, tampak robek dan terbakar di bagian kanan. Korban kemudian dievakuasi bersama warga lain dan dibawa ke Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara.
Sesampainya di rumah sakit, dokter memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia. Pemeriksaan menunjukkan rambut korban terdapat bekas terbakar, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik yang mengarah pada tindak pidana.
“Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit. Belum ditemukan kekakuan pada tubuhnya, yang menunjukkan kematian akibat sambaran petir,” tambah AKP Heri Iskandar.
Setelah pemeriksaan selesai, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kapolsek Kemangkon mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama saat beraktivitas di ruang terbuka seperti sawah.
“Kami mengingatkan agar masyarakat segera mencari tempat perlindungan jika mendengar suara petir atau melihat tanda-tanda cuaca buruk,” pesannya.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa cuaca buruk dapat membawa risiko tinggi, terutama di area yang rentan terkena sambaran petir seperti ladang atau sawah.