Kabar Ngetren/Banyumas – PT Indosiar Visual Mandiri bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyelenggarakan penjaringan dai-daiyah Nusantara yang akan tampil pada bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari talenta dakwah dari seluruh penjuru Indonesia, dan dimulai dengan seleksi melalui beberapa pesantren di wilayah Jawa Tengah.
Kegiatan penjaringan dimulai dengan pendaftaran dan seleksi online, yang diikuti oleh para santri dan alumni pondok pesantren se-Jawa Tengah. Dari ratusan pendaftar, 25 peserta berhasil lolos untuk mengikuti tahap selanjutnya, yakni audisi langsung di Ponpes Attaujieh Al Islamy Lil Huffadz, Banyumas pada Rabu, (15/1).
Syaiful Amar, Ketua LD PWNU Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa Ponpes Attaujieh Al Islamy Lil Huffadz di Randegan, Kebasen, Banyumas menjadi salah satu tempat pelaksanaan audisi AKSI 2025 regional Jateng, selain beberapa lokasi lain di wilayah tersebut.
Pengasuh Ponpes Attaujieh Al Islamy Lil Huffadz, KH. Ahmad Hadidul Fahmi (Gus Fahmi), menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dari LD PWNU Jateng yang memilih pondok pesantren ini untuk menjadi tuan rumah audisi. Gus Fahmi berharap kegiatan ini semakin memotivasi santri dan alumni pesantren untuk mengembangkan seni dakwah mereka.
“Semoga audisi ini dapat menghasilkan dai-daiyah yang kompeten, mampu merangkul semua kalangan, dan memberikan warna baru dalam seni berdakwah,” ujar Gus Fahmi kepada awak media pada Selasa, (21/1).
Lulu Bayu Aji, panitia kegiatan di Ponpes Attaujieh Al Islamy Lil Huffadz, menjelaskan bahwa audisi kali ini dilakukan secara online atau daring, dengan tiga juri yang merupakan delegasi dari PBNU dan Indosiar. Kegiatan ini sudah menjadi ajang yang sangat populer dan dinanti masyarakat, terbukti dengan antusiasme pendaftar yang sangat tinggi. Meski demikian, hanya 25 peserta yang dapat diterima untuk audisi final.
“Antusiasme masyarakat terhadap audisi ini sangat besar, terbukti dari banyaknya pendaftar online. Namun, kuota peserta yang dapat lolos terbatas,” jelas Lulu Bayu Aji.
Berry, salah satu kru pencari bakat dari Indosiar, menambahkan bahwa audisi ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi para dai-daiyah dari latar belakang pesantren untuk mengembangkan potensi seni dakwah mereka dan berkiprah lebih luas di dunia dakwah Indonesia.
Kegiatan tahunan ini telah berjalan lebih dari satu dekade dan masih tetap diminati, menciptakan kesempatan besar bagi generasi muda dari kalangan pesantren untuk bersaing dan berprestasi dalam dunia dakwah.