Kabar Ngetren/Pekalongan – Polda Jawa Tengah terus bergerak cepat menangani bencana alam tanah longsor yang melanda Kabupaten Pekalongan. Langkah konkret telah dilakukan, termasuk menerjunkan tim khusus dengan bantuan unit K9 untuk mempercepat pencarian korban yang tertimbun material longsor.
Dalam upaya pencarian korban, Polda Jateng mengerahkan tiga anjing pelacak dari Ditsabhara. Kehadiran unit K9 ini terbukti membantu tim gabungan bekerja lebih efektif di tengah medan berat yang dipenuhi material longsor.
Namun, di balik kerja keras ini, terselip kisah pilu. Pada Selasa, (21/1), tim menemukan seorang bayi berusia lima bulan dalam kondisi meninggal dunia. Bayi tersebut, yang dikenal sebagai AB, merupakan anak dari IW, salah satu warga Desa Kasimpar, Pekalongan, yang juga menjadi korban longsor.
Hingga Kamis pagi, (23/1), total 21 korban berhasil ditemukan oleh tim gabungan yang bekerja tanpa henti. Penemuan bayi AB menjadi momen penuh emosi bagi seluruh anggota tim, yang terus memberikan dedikasi maksimal meskipun menghadapi tantangan berat.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menyampaikan duka mendalam atas tragedi ini. Kabid Humas memastikan bahwa Polda Jateng akan terus memberikan dukungan penuh kepada masyarakat terdampak, baik dalam proses pencarian korban maupun pemulihan pascabencana.
“Kami sangat berduka atas kehilangan ini, terutama terhadap bayi yang ditemukan dan para korban lainnya. Polda Jateng berkomitmen untuk terus membantu masyarakat menghadapi musibah ini. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan,” ujar Kombes Pol Artanto.
Kombes Pol Artanto mengingatkan masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana agar selalu siaga, mengingat curah hujan yang tinggi masih berpotensi memicu longsor susulan. Upaya mitigasi bencana juga diharapkan menjadi prioritas bersama, baik oleh pemerintah daerah maupun warga setempat.