Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsSeniTrending

Abah Imam Alfa’atih: Sosok Inspiratif di Balik Seduluran Tanpa Memandang Jabatan

45
×

Abah Imam Alfa’atih: Sosok Inspiratif di Balik Seduluran Tanpa Memandang Jabatan

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Surabaya – Persaudaraan tanpa pandang jabatan atau “Seduluran Tanpa Memandang Jabatan” (STMJ), yang selalu digaungkan oleh Abah Imam Alfa’atih, pencinta seni sejak kecil, benar-benar sangat menginspirasi kaum milenial. Abah Imam, yang memulai perjalanan seninya dari ngamen dan menjajakan asongan di terminal Tuban, Jawa Timur, kini telah menciptakan puluhan karya lagu yang menggugah dan penuh makna.

Di antara karyanya yang terkenal adalah “Polisi Presisi,” “Kawah Ijen,” “Salam STMJ,” “Ojo Rumongso Biso,” “Rindu Tanah Suci,” “Rencana Terbaik Tuhan,” “Perbedaan Itu Ada,” dan masih banyak lagi yang dapat dinikmati melalui kanal YouTube SALAM STMJ Seduluran Tanpa Memandang Jabatan. Beberapa lagunya bahkan dibeli oleh penyanyi dan label musik ternama di Jawa Timur.

Karakter yang Ramah dan Menginspirasi.

Baca Juga  Pangdam XVIII/Kasuari Serahkan Mesin Pengubah Air Asin di Pesisir Raja Ampat

Sosok Abah Imam Alfa’atih mungkin terlihat serius, namun di balik itu, ia dikenal sebagai pribadi yang sangat ramah dan familiar pada setiap orang serta suka bercanda. Tak heran bila Abah Imam memiliki banyak teman dan disegani karena sikap santunnya. Pria yang sangat mencintai dunia hiburan ini sering mengingatkan sesama dengan kalimat, “Jangan merasa bisa tetap rendah hati, karena lahir dan mati memerlukan tangan orang lain.”

Baca Juga  Satgas Yonif 6 Marinir Laksanakan Patroli dan Komsos di Kampung Maruku Dekai Yahukimo

Perhatian pada Sesama Pelaku Seni.

Saat mengundang pelaku seni dari luar kota ke sebuah rumah makan di Bondowoso, Abah Imam selalu memikirkan kebutuhan mereka, terutama apakah mereka sudah makan. Baginya, prinsip utama adalah memastikan tamu dari jauh tidak merasa kecewa, karena kekecewaan dapat berdampak buruk di masa depan. Prinsip ini ia pegang teguh saat menjamu para pegiat seni dari Jombang dan Banyuwangi pada Selasa (9/7).

Cinta pada Musik Dangdut.

“Saya mencintai seni, terutama musik dangdut, sejak kecil. Jaman ngamen naik turun bus di terminal satu ke terminal lainnya, dangdut koplo sudah mendarah daging bagi saya. Saya juga memberi apresiasi dengan kemajuan musik dangdut saat ini yang sangat luar biasa,” ujar pria asli Tuban ini menutup perbincangan.

Sikap Abah Imam yang rendah hati, ramah, dan penuh perhatian tidak hanya menginspirasi kaum milenial, tetapi juga memperkuat semangat persaudaraan tanpa memandang jabatan, yang menjadi inti dari gerakan STMJ. Dengan dedikasinya terhadap seni dan kepeduliannya pada sesama, Abah Imam Alfa’atih terus menjadi teladan yang menginspirasi banyak orang.