Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTrending

Mahasiswa Sorong Tegaskan Penolakan Terhadap Pembangunan Pos Koramil di Bibida

421
×

Mahasiswa Sorong Tegaskan Penolakan Terhadap Pembangunan Pos Koramil di Bibida

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Sorong – Mahasiswa Kota Studi Sorong asal Bibida/Papato, Martinus Gobai, dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap keputusan sepihak kepala suku Moni yang memberikan tanah kosong kepada TNI-AU Kodam Deiyai untuk membangun pos Koramil di Bibida.

Dalam pernyataannya pada hari Sabtu, (29/6). Gobai menyampaikan bahwa masyarakat Moni dan Suku Mee dengan tegas menolak TNI untuk menempati lokasi di Distrik Bibida tanpa persetujuan kedua belah pihak.

“Masyarakat Bibida dan juga masyarakat Paniai pada umumnya menolak,” tegas Gobai.

Gobai menambahkan bahwa masyarakat dan mahasiswa telah beberapa kali menolak pembangunan pos TNI Koramil di Bibida. Penolakan ini didasari oleh kekhawatiran akan konflik senjata dan upaya TNI untuk menguasai tempat serta lingkungan tersebut.

“Kami masyarakat dan mahasiswa tidak akan diam atas ketidakadilan ini,” jelasnya.

Senada dengan Gobai, Titus Yeimo, mahasiswa Kota Studi Sorong asal Amougibutu/Ugamo Bibida, juga menyuarakan penolakannya terhadap pembangunan pos Koramil di Bibida serta pemberian tanah tanpa persetujuan dari kedua belah pihak suku, yaitu Suku Mee dan Suku Moni, yang memiliki hak penuh atas tanah tersebut di Distrik Bibida.

“Kami Orang Papua sendiri memiliki hak atas tanah kami. Oleh karena itu, kami dengan tegas menolak hak milik tanah kami diambil tanpa persetujuan kami sendiri,” tutup Yeimo.

Penolakan ini menegaskan bahwa masyarakat setempat tidak akan tinggal diam menghadapi tindakan yang mereka anggap sebagai bentuk ketidakadilan. Masyarakat Moni dan Suku Mee berdiri teguh dalam mempertahankan hak mereka atas tanah di Distrik Bibida.

Baca Juga  Berbagi Semangat Kesehatan dan Kebersamaan dengan Masyarakat Kampung Mur