Scroll untuk baca artikel
BeritaHeadlineNewsTeknologiTrending

Serangan Ransomware Terhadap PDNS Kominfo: Tantangan Keamanan Data Nasional

27
×

Serangan Ransomware Terhadap PDNS Kominfo: Tantangan Keamanan Data Nasional

Sebarkan artikel ini

Kabar Ngetren/Jakarta – Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang menghadapi serangan siber yang parah sejak Kamis (20/6), menyebabkan layanan publik di berbagai instansi terganggu hingga saat ini.

Menanggapi insiden ini, Prof. Marsudi Wahyudi Kisworo, seorang Guru Besar di bidang Teknologi Informasi, menyampaikan pandangannya bahwa keamanan sistem komputer tidak pernah dijamin sepenuhnya. Dalam pernyataannya pada Rabu, (26/6), Prof. Marsudi menggarisbawahi pentingnya budaya kesadaran keamanan.

“Dalam dunia keamanan komputer, tidak ada sistem yang dapat dijamin keamanannya secara mutlak. Seperti dalam kehidupan nyata, tidak ada yang bisa menjamin rumah kita tidak akan kebobolan atau diserang,” ujar Prof. Marsudi.

Baca Juga  Ksatria Tombak Sakti Bersama Masyarakat Bersihkan Kampung Ampas di Distrik Waris Papua

Prof. Marsudi menyoroti perlunya membangun budaya kesadaran keamanan yang kuat. “Yang paling penting dalam keamanan adalah budaya berhati-hati,” tambahnya.

Guru Besar yang juga merupakan tokoh utama dalam IT di Indonesia ini menegaskan bahwa tata kelola keamanan yang baik sangat penting dalam menghadapi tantangan keamanan seperti ini.

“Menerapkan standar keamanan komputer yang tepat dapat mengurangi risiko pelanggaran keamanan dan memitigasi dampak jika kejadian tersebut terjadi,” papar Prof. Marsudi.

Baca Juga  Pemdes Langkan Gelar Berbuka Puasa Bersama Ratusan Santri dalam Suasana Silaturahmi

Ia juga menekankan perlunya perencanaan keamanan yang komprehensif. “Lembaga-lembaga yang bonafide harus memiliki rencana keamanan yang komprehensif dan memadai,” tegasnya.

Dalam konteks penanganan risiko keamanan komputer, Prof. Marsudi menggarisbawahi pentingnya deteksi dini, respons cepat, dan pemulihan yang efektif. “Skenario keamanan dan rencana pemulihan bencana harus disusun dengan baik untuk mengatasi ancaman seperti serangan siber ini,” tambahnya.

Sementara itu, ia juga mengkritisi kurangnya perencanaan keamanan yang memadai di beberapa lembaga, baik pemerintah maupun swasta di Indonesia. “Banyak lembaga yang belum memahami betul pentingnya evaluasi risiko cyber sebelum terlambat,” pungkasnya.

Baca Juga  Harga Minyak Goreng Mulai Naik Menyusul Kenaikan Harga Beras

Insiden serangan siber terhadap PDNS Kominfo menjadi momentum penting untuk mengingatkan betapa krusialnya tata kelola keamanan yang baik dalam melindungi data nasional dari ancaman yang semakin kompleks di era digital ini.